Jakarta (pilar.id) – Beberapa hari di bulan Ramadhan, sejumlah harga komoditas terpantau masih cukup tinggi dan belum bisa turun di pasar tradisional.
Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Reynaldi Sarijowan menjelaskan, bahan pokok yang alami kenaikan tersebut yakni minyak goreng curah Rp19.500 per liter. Lalu harga cabai-cabaian juga masih belum sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Terpantau harga cabai rawit merah masih Rp60.000 per kg, beberapa cabai lain masih bertengger Rp50.000 per kg. Kemudian bawang merah naik dari Rp33.000 ke Rp37.000 per kg, bawang putih dari Rp30.000 ke Rp33.500. Ayam dari Rp39.000 ke Rp40.200 per ekor.
Kemudian telur dari Rp22.000 ke 25.300 per kg, gula pasir dari Rp13.500 ke Rp14.500 per kg, tepung terigu dari Rp7.500 ke Rp9.000 per kg, dan daging sapi dari Rp140.000 ke 143.000 per kg.
“Itu beberapa komoditas yang kami pantau sampai detik ini masih cukup tinggi dan beberapa komoditas yang tinggi ini masih kami dorong agar pada fase kedua menjelang Idulfitri tidak ada kenaikan cukup tinggi,” kata Reynaldi, Rabu (5/4/2022).
Kata dia, beberapa komoditas yang terpantau tinggi ini dianalisa akan ada penurunan harga. Karena biasanya, fase pertama atau sepekan Ramadhan akan ada penurunan pembelian. Bisa dibilang, di fase tersebut daya beli masyarakat akan menurun.
Menurut dia, permintaan akan naik lagi satu pekan menjelang Idulfitri yang masuk fase kedua.
“Jadi kami minta kepada pemerintah untuk mengeluarkan seluruh daya dan upaya dalam proses pelaksanaan penurunan harga pangan sehingga menjelang ramadhan tidak terlampau tinggi,” tutupnya. (her/din)