Jakarta (pilar.id) – Erick Thohir telah terpilih sebagai Ketua Umum PSSI baru menggantikan Mohammad Iriawan atau Iwan Bule.
Dalam pemilihan yang berlangsung pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (16/2/2023) hari ini, Erick Thohir menang telak dari tiga kandidat lainnya.
Dimana, Erick Thohir mendapatkan 64 dari 86 suara. Sedangkan AA La Nyalla Mattalitti mendapatkan 22 suara. Dua kandidat lainnya, Doni Setiabudi dan Arif Putra Wicaksono justru tidak mendapatkan suara sama sekali. Di pemilihan Ketua Umum PSSI.
Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menjabat sebagai Ketua Umum PSSI mulai 2023 sampai 2027 mendatang.
Sebelum pemilihan Ketua Umum PSSI dilangsungkan melalui KLB PSSI, Erick Thohir sempat menjabarkan program-program yang akan ia lakukan ketika terpilih menjadi Ketum PSSI.
Ada empat janji yang dinyatakan oleh Erick Thohir sebagai program prioritasnya sebagai Ketum PSSI yaitu:
1. Melanjutkan kompetisi Liga 2 dan Liga 3
Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang dan menewaskan 130 korban jiwa memang sempat membuat seluruh kompetisi sepakbola nasional dihentikan.
Bukan saja Liga 1 Indonesia tetapi juga Liga 2 dan Liga 3. Justru, Liga 2 dan Liga 3 akhirnya hendak dihentikan secara total di sisa setengah musim yang tersisa.
Keputusan untuk menghentikan Liga 2 dan Liga 3 tersebut diambil oleh para Exco PSSI setelah menggelar rapat bersama tim Liga 2.
Keputusan ini tentu saja mengundang banyak kontroversi. Pasalnya, banyak klub Liga 2 yang mengaku ingin tetap melanjutkan kompetisi.
Selain itu, penghentian Liga 2 dan Liga 3 juga memunculkan akibat lanjutan dengan ditiadakannya sistem degradasi dan promosi dari Liga 1 ke Liga 2 maupun sebaliknya.
2. Menerapkan Video Assistant Referee (VAR) di Liga 1 Indonesia
Wacana tentang penggunaan VAR di Liga 1 Indonesia memang sudah muncul sejak beberapa tahun lalu. Bahkan sejak musim 2019 sebelum kompetisi kemudian diliburkan akibat pandemi Covid-19.
Namun, wacana terkait VAR ini kembali menguat setelah di banyak pertandingan Liga 1 Indonesia musim 2022/2023 kali ini, sering kali wasit membuat keputusan yang salah.
Seperti dalam mengambil keputusan terkait offside maupun pelanggaran keras yang terjadi di kotak penalti.
Wasit Liga 1 Indonesia belakangan kerap tertangkap kamera menganulir gol yang tidak offside dengan alasan offside. Begitu juga sebaliknya, ada beberapa gol offside yang justru disahkan karena dianggap tidak offside.
3. Memperbaiki kualitas wasit
Kontroversi keputusan wasit Liga 1 Indonesia yang terjadi beberapa waktu terakhir juga membuktikan bahwa kualitas wasit di Indonesia mengalami penurunan.
Wasit Liga 1 Indonesia kerap membuat keputusan yang keliru saat memimpin pertandingan. Kondisi ini tentu memantik respon dari para pecinta sepakbola terkait kualifikasi wasit di Liga 1 Indonesia.
Erick Thohir menyatakan bahwa ia akan melakukan perbaikan bukan saja terkait kualitas wasit tetapi, juga gaji dari wasit Liga 1 Indonesia.
4. Membangun training center Timnas Indonesia
Tim Nasional Indonesia hingga saat ini memang tidak memiliki training center sendiri. Akibatnya, setiap kali hendak melakukan pemusatan latihan, Timnas Indonesia harus selalu berpindah-pindah tempat.
Bahkan, tahun 2022 lalu, sempat terjadi tragedi dimana para pemain dan ofisial timnas sudah siap untuk berlatih tetapi, ternyata lapangan latihan belum dibooking oleh manajemen PSSI.
Kondisi ini membuat program latihan Timnas menjadi terhambat.
Layak untuk dinantikan, apakah selama memimpin PSSI ke depannya, Erick Thohir yang juga pernah menjadi pemilik dari klub Serie A Italia, Inter Milan ini akan benar-benar mampu mewujudkan janji-janji tersebut atau tidak. (fat)