Jakarta (pilar.id) – Bersinar di Borussia Dortmund, Jadon Sancho kemudian dibeli dengan harga mahal oleh Manchester United pada musim 2021/2022 dengan harga 90 juta Euro.
Sancho pun menjadi pemain termahal kedua United setelah Paul Pogba. Namun, di musim perdananya bersama Manchester United, Sancho tidak mampu menunjukkan permainan terbaiknya. Bahkan, ia disebut sebagai salah satu pemain flop yang dibeli dengan harga mahal.
Memasuki musim baru 2022/2023 dengan pelatih baru Erik ten Hag, Jadon Sancho diharapkan menjadi pemain penting yang mampu memberikan kontribusi besar bagi Manchester United.
Di dua laga awal saat MU mengalami kekalahan beruntun, Sancho pun tak menunjukkan perbaikan performa. Namun, perlahan tapi pasti, Sancho terlihat makin nyetel dengan pola permainan yang diinginkan ten Hag.
“Saya pikir, ia menunjukkan permainan yang baik di pre-season. Ia tahu bahwa untuk bisa bersaing di Premier League di harus bermian lebih fisikal, dan itulah yang ia lakukan dan inilah hasilnya. Saya yakin ini adalah langkah awal perkembangannya,” jelas Erik ten Hag di konferensi pers usai pertandingan melawan Leicester City, Jumat (2/9/2022) dini hari tadi.
Ten Hag yakin bahwa Sancho memiliki banyak potensi yang masih bisa dikembangkan lagi. Sancho pun bisa menjadi salah satu pemain penting bagi Manchester United dengan kemampuannya mencetak gol, memberi asist serta kreatifitas di lapangan.
“Saya pikir dia bisa jadi pencetak gol yang subur. Dia telah membuktikannya di Bundesliga. Tapi di Premier League yang intensitas permainannya lebih tinggi, tentu Sancho harus beradaptasi bukan hanya secara fisik tapi juga mental. Dan dia punya kemampuan untuk itu, juga ia punya skill yang bagus,” lanjut ten Hag.
Ten Hag pun memberikan apresiasi kepada para pemainnya yang berhasil tampil solid dan mampu mempertahankan tren kemenangan untuk meraih tiga kemenangan beruntun.
”Para pemain menunjukkan permainan yang solid. Mereka bertahan bersama dengan 11 pemain dan berjalan cukup bagus. Meski beberapa kali kami masih menciptakan pelanggaran yang menyebabkan lawan mendapat hadiah tendangan bebas berhaya, dan hal seperti itu perlu dihindari”.
“Kami seharusnya bisa menang dengan skor lebih besar paling tidak 2-0. Ada banyak ruang di lapangan yang terbuka dan tentu harus kami manfaatkan dengan baik. Beberapa kali kami mendapatkan serangan balik yang cukup membahayakan, dan hal itu perlu dimanfaatkan,” terang ten Hag. (fat)