Jakarta (pilar.id) – Apa yang sebenarnya terjadi dalam lautan luas di bumi kita? Sebagian, ternyata masih jadi misteri. Termasuk saat Kapal Eksplorasi Nautilus menemukan jalan setapak terbuat dari bata berwarna kuning, ketika mempelajari punggung Bukit Liliʻuokalani.
Sesaat, pemikiran bahwa ini jalan menuju Atlantis pun muncul. Awak Nautilus mengaku, mereka melihat formasi yang aneh saat mempelajari daerah di Monumen Nasional Laut Papahānaumokuakea Samudra Pasifik.
Formasi yang mereka temukan tak ubahnya jalan setapak bebatuan. Para peneliti dalam Nautilus mengaku sangat terkesan melihat cuplikan video penyelaman. Katanya, ini jalan bata kuning menuju Atlantis.
Sebelumnya, Nautilus menghabiskan bulan April mereka dengan mempelajari geologi dan sistem biologis gunung bawah laut, tepatnya pegunungan bawah laut dengan asal-usul vulkanik.
“Di puncak Gunung Laut Nootka, tim melihat formasi ‘dasar danau kering’, yang sekarang diidentifikasi sebagai aliran retakan batuan hyaloclastite,” ungkap tim ini.
Hyaloclastite adalah batuan vulkanik yang terbentuk dalam letusan berenergi tinggi di mana banyak fragmen batuan mengendap di dasar laut. Pola seperti batu bata, kata mereka, kemungkinan berasal dari siklus pemanasan dan pendinginan yang terkait dengan letusan.
Kapal eksplorasi ini sendiri dioperasikan oleh lembaga nirlaba Ocean Exploration Trust. Lewat video, mereka menyuguhkan pemandangan live tentang apa yang dilihat kendaraan selam yang dioperasikan dari jarak jauh di kedalaman.
Di video itu dijelaskan, awalnya mereka membawa kendaraan selam tanpa awak pada kedalaman 917 meter di bawah permukaan laut. Lalu saat masuk pada kedalaman 1029 meter, mereka menemukan formasi menyerupai jalan berbahan batu berwarna kuning.
Selain formasi jalan setapak ini, mereka juga menangkap dokumentasi semua jenis kehidupan laut yang indah termasuk yang tidak biasa. Termasuk gurita dumbo yang lucu dan makhluk agar-agar yang aneh. (hdl)