Jakarta (pilar.id) – Ganjar Pranowo mencoba kereta cepat Jakarta – Bandung Whoosh pada Selasa (3/10/2023). Ganjar, yang sedang melakukan aktivitas di Bandung, memilih menggunakan moda transportasi massal yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dua hari sebelumnya.
Ganjar tiba di Stasiun Halim Jakarta sekitar pukul 09.15 WIB. Ia segera masuk ke dalam stasiun karena kereta yang akan ia naiki dijadwalkan berangkat pukul 09.45 WIB.
Dalam 30 menit yang tersisa sebelum keberangkatan kereta, Ganjar menggunakan waktu itu untuk menjelajahi dan mengamati fasilitas yang ada di dalam stasiun kereta cepat. Banyak calon penumpang yang berada di sana mendekat untuk berfoto bersamanya.
“Wow, Pak Ganjar juga naik kereta cepat ya, akan ke Bandung, Pak? Kebetulan bertemu dengan Bapak di sini, mari berfoto, Pak,” kata salah satu calon penumpang kereta cepat Whoosh.
Ganjar dengan ramah melayani warga yang ingin berfoto bersamanya. Ia juga berbincang dengan beberapa penumpang dan berinteraksi dengan anak-anak.
“Juga akan ke Bandung, ya? Kenapa memilih naik kereta cepat?” tanya Ganjar.
“Iya, Pak, mau ke Bandung. Kami ingin mencobanya, katanya lebih cepat. Selain itu, karena masih gratis sekarang, kami juga ingin berkunjung ke tempat saudara dan berjalan-jalan,” kata beberapa warga.
Ganjar kemudian naik ke kereta cepat Jakarta – Bandung Whoosh sebelum kereta tersebut berangkat. Ia menjelajahi berbagai gerbong dan mengamati fasilitas yang ada sambil menyapa penumpang lainnya. Ganjar didampingi oleh Dirut PT Kereta Api Cepat Indonesia China, Dwiyana Slamet Riyadi.
“Sangat nyaman, ini ekonomi? Tapi fasilitasnya sudah sangat nyaman. Tempat duduknya lega. Saya paham betul karena saya pernah naik kereta selama bertahun-tahun saat bekerja di Jakarta,” ujar Ganjar kepada Dwiyana.
Ketika Ganjar berjalan melalui lorong, kecepatan kereta terlihat mencapai 70 km/jam. Tidak lama setelah Ganjar tiba di gerbongnya, kecepatan yang tertera di layar sudah mencapai 351 km/jam.
“Tidak terasa, sangat halus. Tidak terasa bahwa kecepatan kita sudah mencapai 351 km/jam,” jelasnya.
Ganjar kemudian berbincang dengan Dwiyana tentang berbagai aspek kereta cepat Jakarta – Bandung Whoosh, termasuk tahapan pembangunannya, teknologinya, dan fasilitas pelayanannya.
Ketika mereka asyik berbincang, tiba-tiba kereta cepat Jakarta – Bandung berhenti. Melalui pengeras suara, diumumkan bahwa perjalanan telah mencapai Stasiun Padalarang.
“Ternyata sudah sampai. Hanya 25 menit dari Halim ke Padalarang. Sangat cepat, saya belum selesai meninjau, tapi sudah sampai,” kata Ganjar sambil melanjutkan perjalanan ke Stasiun Bandung Kota menggunakan kereta Feeder.
Siap kembangkan Transportasi Umum
Ganjar mengatakan bahwa transportasi umum akan menjadi salah satu prioritasnya dalam program kepemimpinannya. Transportasi umum merupakan kebutuhan masyarakat yang sangat penting untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan menjaga lingkungan.
“Dengan transportasi umum, perpindahan orang akan semakin cepat. Bayangkan jika ada kereta cepat seperti ini, orang dapat tinggal di Bandung dan bekerja di Jakarta. Mereka dapat berpindah dengan cepat dan nyaman,” jelasnya.
Ganjar juga mencatat bahwa Presiden Joko Widodo telah membangun banyak program transportasi umum yang baik. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk melanjutkan dan mengoptimalkan program tersebut agar memberikan manfaat dan nilai tambah bagi masyarakat.
“Pak Jokowi telah memimpin dengan baik, terutama dalam hal infrastruktur dan transportasi umum. Tugas kita adalah melanjutkan dan mengoptimalkan agar program ini dapat memberikan manfaat dan nilai tambah bagi masyarakat,” pungkasnya. (hen/ted)