Surabaya (pilar.id) – Melalui konser musik bertajuk Spontanz Festival in Collaboration with Batik Surabaya yang digelar di Tunjungan Plaza 3 pada 18 November 2022 mendatang ini, akan diramaikan dengan memamerkan enam motif batik khas Kota Surabaya, Jawa Timur.
Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos, jika dalam acara tersebut akan memamerkan dan artis ibu kota juga akan memperagakan batik karya desainer Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Surabaya.
“Batik yang dipamerkan itu akan diperagakan oleh artis ternama ibu kota, seperti Bunga Citra Lestari, Kunto Aji, Kahitna dan lainnya,” sebutnya.
Menurutnya adanya konsep memamerkan batik seperti ini, agar masyarakat mengetahui seperti apa ciri khas batik Surabaya. Bahkan, para artis yang didatangkan, seperti Kahitna bakal mengenakan udeng khas Surabaya.
Selain itu,Yos nama panggilannya ini, mengatakan acara ini digelar seperti pada saat pameran batik di Tunjungan Fashion Week bulan Juli lalu, yaitu dengan mengenalkan batik khas Surabaya secara luas.
Namun, di acara ini bukan hanya sekadar untuk mengenalkan, tetapi sekaligus memasarkan produk batik khas UMKM Surabaya.
Menurutnya, cara ini ampuh, untuk dijadikan sarana promosi, karena pada saat acara di Tunjungan Romansa, kala itu banyak yang penasaran dengan karya batik UMKM Surabaya.
“Saat di acara Tunjungan Romansa, waktu itu banyak artis yang respek dengan batik kami. Maka dari itu, kini kami coba sasar ke pasar yang lebih luas dan secara nasional dengan acara ini,” kata Yos, Selasa (15/11/2022)
Lanjutnya, ia menyebut jika sampai saat ini sudah ada enam motif batik khas Surabaya yang dipatenkan, di antaranya motif Sparkling, Abhi Boyo, Gembili Wonokromo, Kembang Bungur, Kintir-kintiran, dan Remo Suroboyoan, yang terpilih saat Pemkot Surabaya menggelar lomba Desain Batik Surabaya.
Sementara itu, dari pihak Promotor Spontanz Festival in Collaboration with Batik Surabaya, Yashafi Yan Arsala mengatakan gambaran acara yang akan digelar pada 18 November 2022 itu seperti konser musik, namun dengan nuansa batik.
“Jadi, mulai dari artis, panitia, MC, visualisasinya, semua serba batik. Di acara ini kami menunjukkan konsistensi kami mendukung batik khas Surabaya,” tegas Yashafi.
Adanya agenda yang akan memamerkan batik lokal Surabaya itu, membuat salah satu perajin batik Kota Surabaya Dewi Saraswati merasa bersyukur, jika karya batiknya telah dipatenkan.
Karya Batik bertema Sparkling Surabaya buatannya tersebut, kini telah memiliki hak paten setelah diikutkan lomba Desain Batik Surabaya.
“Kami berterima kasih kepada Pemkot Surabaya telah mematenkan karya desain batik kami. Semoga batik Surabaya semakin berkibar dan semakin maju,” tutupnya. (jel/hdl)