Makassar (pilar.id) – Gempa mengguncang Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara pada Minggu (16/4/2023) siang. Gempa berkekuatan magnitudo 4,5 ini diperkirakan berpusat di laut sekitar 22,9 km barat daya Kabupaten Buton Tengah dengan kedalaman 17 km.
Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, namun dirasakan oleh masyarakat di beberapa wilayah seperti Kabaena, Talaga Raya, Bombana dan Muna Barat.
Gempa bumi yang terjadi di Buton Tengah diduga berkaitan dengan subduksi lempeng Indo-Australia yang menyelusup ke bawah lempeng Eurasia di sebelah selatan Sulawesi.
Subduksi ini menyebabkan terjadinya gesekan dan akumulasi tegangan antara kedua lempeng yang kemudian dilepaskan secara tiba-tiba dalam bentuk gempa bumi. Gempa bumi ini termasuk dalam kategori gempa bumi dangkal karena kedalaman pusatnya kurang dari 70 km.
Gempa bumi dangkal cenderung memiliki dampak yang lebih besar daripada gempa bumi dalam karena gelombang seismiknya lebih kuat dan merambat lebih cepat ke permukaan bumi.
Gempa bumi dangkal juga dapat memicu gempa susulan atau aftershock yang dapat terjadi berulang kali dalam waktu singkat atau lama setelah gempa utama. Gempa susulan dapat menimbulkan kerusakan tambahan atau trauma psikologis bagi masyarakat yang terdampak. (usm/hdl)