Rembang (pilar.id) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melakukan kunjungan ke kediaman KH Zaim Ahmad Maksum, pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayat, Lasem, dalam suasana yang hangat dan akrab pada Minggu (6/8/2023). Pertemuan ini membahas tentang toleransi beragama serta peran Ganjar dalam menjaga keamanan dan kedamaian di Jawa Tengah.
Kehadiran Ganjar di kediaman Gus Zaim terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Dia disambut oleh Gus Zaim dan beberapa sesepuh lainnya. Pertemuan ini berlangsung dalam suasana lesehan dengan kopi dan camilan khas Rembang.
Ganjar tampak kagum dengan keunikan rumah milik Gus Zaim yang memiliki ciri khas China. “Omahe njenengan sae Gus (rumahnya bagus, Gus). Ini peninggalan Pecinan ya,” ujar Ganjar ketika melihat bangunan tersebut.
Gus Zaim menjelaskan bahwa bangunan itu berasal dari tahun 1881 dan masih dipertahankan keasliannya. Pondok Pesantren Al Hidayat yang berada di kawasan Pecinan, Lasem, Rembang, memang memiliki keunikan dengan masyarakat Tionghoa yang hidup berdampingan dengan damai di sekitarnya.
Ganjar dan Gus Zaim melakukan dialog yang mengangkat isu toleransi beragama. Gus Zaim memberikan pujian kepada Ganjar sebagai seorang pemimpin yang mampu menjaga kedamaian selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Gus Zaim mengungkapkan, “Dalam konteks pemerintahan, Pak Ganjar ini bagus. Beliau bisa membuat Jawa Tengah lebih aman dan damai.”
Keberhasilan Ganjar dalam menjaga situasi damai di Jawa Tengah tercermin dari kondisi wilayah tersebut. Masyarakatnya hidup rukun tanpa ada gejolak yang signifikan.
Ganjar merespons dengan apresiasi terhadap Gus Zaim dan nilai-nilai kebangsaan yang diajarkan. “Ini menarik karena pondok ini berada di kawasan Pecinan dan hubungan antar masyarakatnya bagus. Di sini tidak ada konflik yang meruncing, sangat positif. Saling membantu, bahu-membahu, tanpa mempersoalkan agama masing-masing,” ujar Ganjar.
Gus Zaim dianggap sebagai contoh teladan bagi masyarakat Jawa Tengah dalam hal toleransi dan keberagaman. Ganjar mengungkapkan bahwa dirinya banyak belajar dari Gus Zaim terkait nilai-nilai tersebut.
“Kita perlu banyak belajar dari Lasem, dari Gus Zaim. Di sini, hubungan antarmanusia berjalan baik. Meskipun pondok pesantren berada di wilayah mayoritas Pecinan, namun masyarakat menerima dengan baik. Ini adalah contoh yang luar biasa,” tandas Ganjar.
Selain mengunjungi Gus Zaim, Ganjar juga melakukan kunjungan ke sejumlah tokoh lain di Rembang, termasuk tokoh Tionghoa seperti Sie Hwie Djan alias Gandor Sugiarto, serta Nyai Hj Muchsinah Cholil, ibu dari Ketua PBNU, Gus Yahya.
Meskipun rencananya ingin bertemu dengan KH Musthofa Bisri atau Gus Mus, Ganjar tidak jadi mampir ke kediaman Gus Mus karena beliau sedang tidak berada di rumah. (mad/hdl)