Jakarta (pilar.id) – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia memberikan tanggapan atas insiden terbaliknya pemasangan bendera Indonesia pada acara pra-pembukaan SEA Games ke-32 di Stadion Morodok Techo, Kamboja pada hari Jumat (5/5/2023).
Kemlu menyatakan bahwa insiden tersebut bersifat kejadian yang terisolasi dan hanya terjadi pada satu penampilan saja.
Dalam keterangan pers yang dirilis pada hari Sabtu (6/5/2023), Kemlu menyebutkan bahwa pada sesi sebelum dan sesudahnya, bendera Indonesia telah terpasang dengan benar. Selain bendera Indonesia, insiden pemasangan terbalik juga terjadi pada bendera negara Vietnam dan Myanmar.
Saat kejadian tersebut, Lauti Nia Astri, KUAI KBRI Phnom Penh langsung memberikan protes secara informal kepada Direktur Bilateral Kemlu Kamboja dan Sekjen Camsoc (Cambodian Seagames Organizing Comitee) sebagai pihak penyelenggara acara SEA Games 2023.
KUAI KBRI Phnom Penh juga mengkoordinasikan Chef de Mission (CDM) Komite Olimpiade Indonesia yang langsung memberikan protes kepada panitia penyelenggara pada malam harinya. KBRI Phnom Penh juga telah menyampaikan nota protes secara resmi kepada Kemlu Kamboja.
Hingga saat ini, KBRI hanya menerima permintaan maaf secara informal dari Direktur Bilateral Kemlu Kamboja. Selain itu, Town Production selaku penyelenggara acara juga telah mengeluarkan permohonan maaf terbuka kepada rakyat Indonesia, Vietnam, dan Myanmar atas kejadian tersebut. Namun, KBRI masih menunggu permintaan maaf resmi dari penyelenggara SEA Games 2023. (hdl)