Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Masdalina Pane berpandangan, status endemi di Indonesia tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Lebih baik, pemerintah fokus menyelesaikan target cakupan vaksinasi sebanyak 70 persen masyarakat Indonesia.
Sebab, syarat kunci terwujudnya status endemi masih belum terpenuhi, yakni proses vaksinasi dan 3T (testing, tracing, dan treatment). Saat ini, cakupan vaksinasi lengkap masih kurang dari 50 persen dari yang ditargetkan yaitu 70 persen di akhir tahun 2021.
“Yang masih menjadi pekerjaan rumah di Indonesia hingga hari ini adalah cakupan vaksinasi. Vaksinasi lengkap kita masih 49 persen dari target 70 persen di akhir tahun. Artinya masih kurang 30-40 persen lagi dari target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo,” kata Masdalina kepada Pilar.id, Selasa (14/12/2021).
Menurut dia, target vaksinasi 70 persen masyarakat Indonesia sulit dicapai pada bulan ini. Permasalahan yang mendasari tidak tercapanya target tersebut karena sistem. Alih-alih memperbaiki sistem vaksinasi, kata Masdalina, pemerintah malah tidak mengikuti sistem imunisasi yang sudah ada sejak lama di Tanah Air.
Kalau saja sistem imunisasi covid-19 mengikuti yang sudah ada, misalnya melibatkan peran puskesmas, pasti target dari presiden akan mudah tercapai.
“Seharusnya bisa tercapai targetnya, tapi kita malah membuat sistem sendiri soal vaksinasi, tidak pakai sistem yang sudah ada. Puskesmas itu sudah 30 tahun urusi vaksin, baru kali ini masyarakat bingung. Pelibatan puskesmas kecil sekali,” tegasnya.
Sekali lagi dia menegaskan, salah satu penentu tercapainya status endemio di Tanah Air ialah dengan mempercepat proses vaksinasi dan meningkatkan 3T.
“Status endemik tidak mungkin di Januari 2022, kalau di akhir tahun 2022 mungkin bisa. Kalau di awal tahun rasanya tidak mungkin terjadi,” tutupnya.