Jakarta (pilar.id) – Dewan Pakar Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), melalui Ketua mereka, Hamdan Zoelva, menyatakan bahwa jika pasangan Anies-Muhaimin kelak memenangkan Pemilihan Presiden, program pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak akan secara otomatis dihentikan. Sebaliknya, program ini akan dikaji ulang.
Menurut Zoelva, karena Ibu Kota Nusantara diatur oleh undang-undang, pembatalannya tidak dapat dilakukan melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu). Dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (29/11/2023), Zoelva menjelaskan bahwa Dewan Pakar Timnas AMIN sedang melakukan kajian dan evaluasi terkait pembangunan IKN.
“Walaupun, bukan berarti pembangunan IKN akan dihentikan secara tegas. Kami masih mengevaluasi dan mengkaji ulang, dan jika suara rakyat dan DPR menginginkan penghentian, itu bisa menjadi kemungkinan,” ungkap Zoelva.
Fokus utama Dewan Pakar Timnas AMIN, lanjut Zoelva, adalah mengatasi ketimpangan pembangunan antara Jawa dan luar Jawa, serta antara Indonesia bagian barat dan timur. Dalam konteks ini, mereka berusaha menciptakan pemerataan pembangunan.
Dewan Pakar Timnas AMIN juga berencana untuk menyiapkan program pengganti IKN dengan meningkatkan pembangunan di 14 daerah di luar Jawa. Menurut Zoelva, pendekatan ini akan lebih komprehensif daripada hanya berkutat pada satu kota.
“Kami tidak hanya berfokus pada satu kota, tapi kami akan menyiapkan program untuk pengembangan 14 daerah,” tegasnya.
Adapun delapan rumusan yang menjadi fokus Dewan Pakar Timnas AMIN adalah kemandirian pangan, akses pendidikan dan kesehatan, kesempatan kerja, pemerataan pembangunan, kualitas pembangunan, jaring pengaman sosial, komitmen anti korupsi, dan komitmen anti mafia. (usm/hdl)