Jakarta (pilar.id) – Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mencatat, jumlah ponsel di Indonesia mencapai 370,1 juta per Januari 2022. Jumlah tersebut bila dibandingkan dengan total jumlah populasi di Indonesia sebanyak 133,3 persen.
Adapun pengguna internet dari 277,7 juta populasi di Indonesia baru mencapai 204,7 juta atau baru 73,7 persen penetrasinya. Sedangkan pengguna media sosial sebanyak 191,4 juta atau 68,9 persen dari total populasi.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemkominfo Septriana Tangkary mengatakan, pengguna ponsel serta penetrasi internet yang semakin besar tersebut menjadi peluang bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan industri pariwisata di Indonesia. Para pelaku usaha dapat memasarkan produknya melalui internet dan tidak terbatas pada pasar lokal saja.
“Kita harus bisa menggalakkan atau menaikkan kualitas produk kita untuk bisa menjangkau wilayah-wilayah yang go internasional atau naik kelas,” kata Septriana, di Jakarta, Selasa (20/7/2022).
Menurut Septriana, dengan pulihnya perekomian domestik para pelaku UMKM dan industri pariwisata harus mampu beradaptasi, berinovasi, serta berkolabarasi yang baik agar dapat menangkap peluang secara maksimal. Ia menyebut, digital tourism dapat menjadi strategi yang efektif dalam mempromosikan destinasi dan potensi wisata di Indonesia melalui berbagai platform.
“Saat ini jumlah UMKM Indonesia sudah mencapai 65,4 juta, pada 2016 kita bisa lihat jumlah UMKM masih 59,4 juta,” kata Septriana.
Ditambahkan Septriana, ada beberapa keuntungan dengan memanfaatkan teknologi. Mulai dari menjangkau pasar yang lebih luas, memangkas biaya, dan pengenalan produk lebih maksimal. Kemudian pelaku usaha juga tidak perlu menyewa toko, serta memiliki pendapatan yang tidak terbatas.
“Transaksi cukup menggunakan smartphone yang selalu kita pegang,” kata dia. (ach/hdl)