Yogyakarta (pilar.id) – Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) menyelenggarakan Kerjurnas Barongsai tahun 2022 di Ballroom Malika, Sleman City Hall, Sleman, Sabtu (8/10/2022).
Kompetisi tersebut berlangsung 7 sampai 9 Oktober 2022 yang diikuti 16 kontingen dari berbagai Provinsi di Indonesia yang memperebutkan Piala Raja Hamengku Buwono X dan Piala Kasad.
Sekjen Pengurus Besar Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (PB FOBI) Xaverius Djunair mengungkapkan Kejurnas Barongsai 2022 ini merupakan event terbesar pertama kali FOBI yang melibatkan lebih dari 500 atlet. Lanjutnya, tujuan Kejurnas ini, sebagai pemanasan menjelang Pra-PON XXI di Sumatera Utara pada 2024 mendatang.
“Ini adalah Kejurnas pertama kita, setelah dua tahun terhenti karena pandemi. Pada Kejurnas ini kan cuma 16 kontingen yang ikut dari 25 Pengurus Provinsi (Pengprov) yang sudah terbentuk,” terangnya, Sabtu (8/10/2022)
Dalam Kejurnas Barongsai 2022 ini, akan dipertandingkan 13 kategori mulai dari barongsai tradisional, barongsai halang rintang, barongsai taolu bebas, barongsai taolu wajib, kecepatan barongsai, naga taolu bebas, naga kecepatan, naga halang rintang, pekingsai taolu bebas, pekingsai kecepatan, barongsai ketangkasan Zou Tou, barongsai ketangkasan Gua You, serta barongsai ketangkasan Shang Tui yang dilangsungkan selama tiga hari.
Xaverius menyebut, tiap kategori terdapat penilaian masing-masing, yang didominasi penilaian skill kecepatan waktu, dengan tidak melihat dari seni keindahan. Event olahraga asal Tiongkok ini diikuti dari kalangan usia 12-50 tahun.
Lebih lanjut, Xaverius berharap dengan adanya event ini selain menjadi ajang atlet untuk mempersiapkan diri, namun juga mengembalikan semangat dan jam terbang para atlet untuk menghadapi laga-laga selanjutnya.
Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman mengungkapkan, ajang ini selain mencari bibit atlet, penampil juga diharapkan dapat mengajak sebanyak mungkin masyarakat untuk berolahraga.
Lebih lanjut, pihaknya ingin aktivitas olahraga menjadi primadona masyarakat, tidak hanya melalui cabang olahraga populer, namun melalui barongsai yang banyak menampilkan sisi entertain tentunya dapat menarik minat anak-anak muda.
“sebagai kebangkitan olahraga barongsai setelah kita melalui masa sulit, teman-teman harus mengajak teman-teman kita untuk tidak pernah berhenti berolahraga. Pada perkembangannya, saya berterima kasih karena FB FOBI memperkenalkan aplikasi penilaian dalam kerurnas barongsai ini, itu menunjukkan bahwa Penilaian obyektif menjadi satu sasaran menjadi yang harus dicapai. Sehingga kita sudah mulai melakukan penilaian secara digital,” jelas Norman. (riz/fat)