Jakarta (pilar.id) – Sejumlah alat bantu yang dibuat dari inovasi para penyandang disabilitas di Indonesia, saat ini sedang didaftarkan hak patennya oleh Kementerian Sosial di Jenewa, Swiss.
Alat-alat yang sedang didaftarkan hak paten internasionalnya tersebut, diantaranya, tongkat adaptif, kursi roda elektrik adaptif, kursi roda cerebral palsy, hingga alat pengukur ketinggian air tuna netra.
Semua alat tersebut, merupakan hasil inovasi dari para penyandang disabilitas yang fungsi dan manfaatnya juga untuk para penyandang disabilitas. Informasi mengenai pendaftaran hak paten tersebut, disampaikan oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat ditemui di Sentra Terpadu Inten Suweno, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Sekarang lagi kita patenkan. Kan, tadi mereka menyampaikan, kenapa tongkat ini nggak diekspor? Nah, sekarang lagi saya siapkan patennya, karena kasihan nanti kalau mereka kita bekali, tapi tidak bisa bertarung,” ujar Mensos Risma, Jumat (21/10/2022).
Mensos Risma mengatakan, produk inovasi buatan penyandang disabilitas tersebut telah dibawa ke Jenewa untuk diurus hak paten internasionalnya. Hal itu dilakukannya sebulan setelah mengikuti konferensi penyandang disabilitas di Jenewa.
“Saya bangga ya kepada saudara-saudara kami yang disabilitas. Mereka pantang menyerah dengan segala keterbatasan-nya, dan mereka bisa berkarya, dan ternyata memang mereka bisa membuat produk yang mungkin bahkan melebihi orang yang non-disabel,” ujar Mensos Risma.
Hak paten di Indonesia untuk alat inovasi penyandang disabilitas akan diterbitkan dalam waktu tiga bulan mendatang. Sedangkan hak paten internasional akan diproses bulan depan.
Kementerian Sosial melakukan pendekatan teknologi guna membekali penyandang disabilitas agar dapat membangun kemandirian dalam aktifitasnya sehari-hari, kemudian mendukung pemberdayaan mereka dalam bekerja hingga berwirausaha. (fat)