Jakarta (pilar.id) – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 memang masih dua tahun lagi. Namun, beberapa partai politik sudah memutuskan untuk membuat koalisi. Langkah tersebut dilakukan demi mempersiapkan pemenangan Pemilu sejak jauh-jauh hari.
Tetapi, masih banyak pula partai politik yang belum memutuskan untuk membuat koalisi atau bergabung dengan koalisi tertentu. Termasuk Partai Nasional Demokratik (Nasdem). Terkait koalisi ini, menurut Johnny G Plate, Nasdem baru akan melakukan pembicaraan mengenai koalisi dan calon presiden (capres) ketika Rapat Kerja Nasional (Rakernas).
Kegiatan tahunan Partai Nasdem ini, baru akan dilaksanakan pada 15-17 Juni 2022. Hal tersebut menanggapi soal kemungkinan koalisi dengan Partai Demokrat setelah kunjungan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Surya Paloh.
“Koalisi baru nanti akan dibentuk oleh ketua umum, setelah hasil rekomendasi capresnya dia terima,” ujar Johnny di komplek DPR, Jakarta, Rabu (8/6/2022).
Dalam rakernas, lanjut Johnny, akan mengeluarkan rekomendasi 3-4 calon presiden. Selanjutnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh akan menetapkan 1 capres yang akan mereka usung.
“Sekaligus calon-calon itu dibicarakan dengan calon-calon mitra koalisi,” kata Johnny.
Dengan demikian, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ini menambahkan, calon-calon mitra koalisi akan diumumkan setelah rakernas. “Karena Nasdem tidak akan membentuk koalisi sebelum ada capres,” tegas dia.
Untuk prosedur pengusulan nama capres, akan dilakukan dari tingkat bawah ke atas dan juga sebaliknya. Selain itu, pembicaraan dan monitoring akan dilakukan secara berjenjang mulai dari daerah hingga ke pusat.
“DPW Nasdem lah nanti yang akan menyuarakanya dalam rakernas,” terang Johnny. (fat)