Singapura (pilar.id) – Prestasi gemilang diraih Ellena Gabrielle, alumnus SMP Santa Ursula Jakarta. Meskipun masih berusia sangat muda, Ellena telah berhasil menulis dan menerbitkan buku yang mengulas tentang habitat dan berbagai jenis burung di Singapura.
Tidak hanya sekadar mencatat, ia berhasil menghadirkan 20 jenis burung dengan peta dan deskripsi rinci dalam bukunya yang berjudul Get to Know Them: Pengenalan terhadap Burung-burung Umum di Singapura.
Buku ini bukan saja menyajikan informasi dalam bentuk teks, tetapi juga lukisan-lukisan indah tentang setiap jenis burung yang ada.
“Saya merasa terpanggil oleh kehidupan burung sebagai bagian alami dari dunia kita,” kata Ellena saat ditemui oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo, di KBRI Singapura pada akhir Juli lalu.
Pada Sury Pratomo, Ellena mengaku jika minatnya yang mendalam terhadap burung ini semakin menguat justru selama masa pandemi.
Diketahui, Ellena memulai tahun-tahun SMA-nya di SJI International School pada saat pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia. Dengan aktivitas yang terbatas, ia mulai menghabiskan waktunya di taman-taman kota.
Dengan hobi menggambar dan melukis, ia menikmati melihat dan mengamati berbagai jenis burung yang dapat ditemui di Singapura.
Waktu luangnya yang banyak dihabiskan di luar membuatnya semakin tertarik pada dunia burung. Kesempatan ini dimanfaatkan Ellena untuk menggabungkan hobi dan kewajiban akademisnya.
Hampir setiap hari, ia menghabiskan 3-4 jam untuk menjelajahi sudut-sudut kota dan taman, mengamati burung-burung, merekam suaranya, dan membandingkannya dengan database burung internasional.
“Ketika saya berhasil menemukan jenis burung yang sulit ditemukan oleh banyak orang, saya merasa sangat puas,” kata Ellena dengan penuh semangat.
Hasil pengamatannya pun diolah menjadi narasi yang menarik. Bahasa yang digunakan dalam bukunya disesuaikan dengan kalangan remaja sebayanya.
Namun, bukan hanya narasi yang menjadi fokus Ellena. Dengan kemampuannya dalam seni visual, ia melukis setiap jenis burung yang ia amati dengan detail menggunakan kertas dan cat air. Hasil lukisan inilah yang menjadi ilustrasi utama dari ke-20 jenis burung yang terdapat dalam buku ini.
“Keistimewaan buku ini adalah bahwa dalam masa pandemi, Ellena berhasil menemukan jenis burung langka yang sebelumnya jarang terlihat di Singapura,” ujar Duta Besar Suryo Pratomo.
Ia menambahkan bahwa minat seperti yang dimiliki oleh Ellena sangatlah langka, terutama di Indonesia, di mana para ahli burung juga menjadi hal yang jarang ditemukan.
“Jika Ellena melanjutkan bidang ini dengan serius, ia dapat menjadi harapan masa depan dalam pengetahuan tentang burung-burung,” tambah Dubes Suryo Pratomo.
Buku berjudul Get to Know Them: Pengenalan terhadap Burung-burung Umum di Singapura bukan hanya menjadi buku pertama yang ditulis oleh Ellena, tetapi juga menjadi buku pertama yang ditulis oleh seorang pelajar Indonesia dan diterbitkan serta didistribusikan oleh jaringan penerbit terkemuka di Singapura.
Hingga pertengahan Agustus ini, buku ini bahkan telah masuk dalam daftar 10 buku terlaris di berbagai toko buku internasional di Singapura. Buku ini sangat direkomendasikan sebagai panduan komprehensif untuk berbagai spesies burung di Singapura.
Pada sebuah acara meet & Greet yang diadakan di toko buku terkemuka di Singapura pada awal Agustus, puluhan anak-anak menyambut Ellena dengan penuh antusiasme.
“Saya ingin menjadi seperti kamu,” teriak seorang anak perempuan sambil menyerahkan buku karya Ellena untuk ditandatangani. Dengan senang hati, Ellena menjawab pertanyaan anak tersebut tentang jenis burung favoritnya.
“Buku karya Ellena menunjukkan perpaduan antara pengetahuan ilmiah, terutama di bidang ornitologi, dengan kemampuan seni visual realistik yang luar biasa,” ungkap Satrya Wibawa, Atase Pendidikan & Kebudayaan KBRI Singapura.
Menurut Satrya, Buku ini bukan hanya merupakan pencapaian pribadi bagi Ellena, tetapi juga merupakan capaian dalam dunia penerbitan internasional yang turut berkontribusi pada pengetahuan alam Singapura.
Bagi Ellena, buku ini juga mencerminkan minatnya pada dua bidang yang mungkin terlihat berbeda, tetapi sebenarnya saling melengkapi, yaitu seni dan ilmu pengetahuan.
“Saya sulit memilih bidang mana yang lebih berat secara objektif, karena keduanya memiliki tantangan dan tanggung jawab yang unik,” katanya.
Bagi Ellena, menjadi seorang seniman menantang karena membutuhkan ekspresi kreatif, pemahaman mendalam tentang media yang digunakan, dan kemampuan untuk menyampaikan ide, pesan, dan emosi melalui karya seni.
“Namun menjadi ilmuwan juga unik karena memerlukan pemahaman mendalam tentang bidang tertentu, metode penelitian yang akurat, proses yang panjang, dan analisis data,” tambahnya.
Inilah sebabnya mengapa Ellena memutuskan untuk melanjutkan studi sarjana di University of Sydney, Australia, dengan mengambil jurusan Environmental Studies dan Visual Arts.
Meski sibuk dengan tahun pertama kuliahnya, Ellena juga berhasil menjadi perwakilan Indonesia dalam Kompetisi Ilustrasi ke-29 Biennial of Illustration Bratislava 2023, yang diikuti oleh lebih dari 300 ilustrator dari 40 negara. “Ini adalah berkah bagi saya,” ujarnya sambil tersenyum.
Meski sibuk dengan tahun pertama kuliahnya, Ellena juga berhasil menjadi perwakilan Indonesia dalam Kompetisi Ilustrasi ke-29 Biennial of Illustration Bratislava 2023, yang diikuti oleh lebih dari 300 ilustrator dari 40 negara. “Ini adalah berkah bagi saya,” ujarnya sambil tersenyum. “Kehidupan penuh dengan kejutan,” tambahnya.
Kejutan lainnya datang pada Agustus tahun ini ketika Ellena diundang kembali ke Singapura oleh National Youth Achievement Award Council untuk diwawancarai dalam rangka pemberian medali emas sebagai penghargaan atas usahanya dalam mendata burung-burung di Singapura.
Pada tahun depan, saat Presiden Singapura terpilih dilantik, Ellena juga diundang untuk menerima penghargaan secara langsung dari presiden.
Memperingati HUT ke-78 Republik Indonesia, Ellena memiliki pesan istimewa dari kata ‘merdeka’ yang ingin ia bagikan kepada para pembaca.
“Merdeka bagi saya adalah kebebasan untuk mengejar impian dan tekadmu sendiri, serta memilih jalan yang ingin kamu tempuh tanpa hambatan,” tegasnya. Termasuk di dalamnya adalah mengamati, menulis, dan melukis mengenai habitat burung di Australia dan Indonesia, yang menjadi target Ellena untuk masa depan. “Tunggu saja,” janji Ellena. (hdl)