Surabaya (pilar.id) – Tim Mahasiswa dari Universitas Airlangga (Unair) berhasil meraih pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Tim ini akan melakukan penelitian terkait tampilan layar Grayscale pada media sosial TikTok. Penelitian ini berjudul ‘Tampilan Layar Grayscale berbasis Stimulus-Organism-Response sebagai Strategi Intervensi Social Media Addiction pada Emerging Adulthood Pengguna Aplikasi TikTok di Surabaya’.
Anggota tim penelitian terdiri dari Cut Natasya Syabilla, Nadhira Aprilia Supriyadi, Muhammad Zulfan Akbar, Siska Novita Gozaly, dan Ayu Nastiti Risqi Vaniasari, yang merupakan mahasiswa dari Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Airlangga. Dalam penelitian ini, mereka akan dibimbing oleh Reza Lidia Sari, S.Psi., M.Si.
Menurut tim peneliti, TikTok menjadi media sosial yang populer dan digandrungi oleh berbagai kalangan belakangan ini. Di Indonesia, terdapat sekitar 99,1 juta pengguna aktif TikTok, dengan rerata penggunaan mencapai 23,1 jam per bulan. Fenomena ini menjadi perhatian bagi tim peneliti dalam mengajukan riset PKM-RSH mereka.
“Tingginya jumlah pengguna aktif TikTok menimbulkan kekhawatiran akan munculnya masalah baru, yaitu kecanduan media sosial pada individu. Setelah mempelajari literatur penelitian sebelumnya, kami menemukan bahwa penggunaan fitur grayscale pada ponsel tidak begitu memuaskan individu dan berdampak pada penggunaan ponsel yang lebih sedikit,” ujar Tasya, ketua tim peneliti.
Tim peneliti juga menemukan bahwa belum ada riset yang membuktikan efektivitas penggunaan layar grayscale pada TikTok. Oleh karena itu, mereka ingin meneliti lebih dalam mengenai efektivitas penggunaan grayscale dan dampaknya pada popularitas TikTok.
Dalam riset ini, tim peneliti akan membuktikan efektivitas penggunaan layar grayscale dalam mengurangi waktu penggunaan ponsel. Uji coba akan dilakukan untuk mengatasi masalah Social Media Addiction pada aplikasi TikTok di Indonesia dengan menggunakan metode grayscale.
Melalui penelitian ini, diharapkan kesadaran pembaca dan partisipan akan meningkat terkait potensi pengaruh tampilan layar grayscale berbasis stimulus-organism-response, terutama pada kalangan emerging adulthood dan pengguna aplikasi TikTok.
“Kami berharap riset ini dapat menjadi salah satu solusi untuk mereduksi social media addiction,” tutup Tasya. (hdl)