Surabaya (pilar.id) – Memanfaatkan limbah dari suatu produk untuk membuat sebuah karya, merupakan salah satu cara dalam mengurangi dampak sampah yang dihasilkan.
Hal itulah yang coba diwujudkan mahasiswa Visual Communication Design program UK Petra, Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif (FHIK) UK Petra Surabaya, dalam membuat sebuah inovasi berbahan dasar limbah.
Mahasiswa tersebut, Veronica Boni Pamudja, membuat karya sebuah pewarna tekstil dari limbah minuman. Saat menghadiri press conference, Rabu (13/7/2022) di Ruang Reka Asa, UK Petra Surabaya, Boni mendemonstrasikan cara membuat pewarna tekstil yang terbuat dari ampas kopi dan dimanfaatkan sebagai pewarna kain, layaknya produk ecoprint.
Perempuan asal Surakarta ini kemudian menjelaskan jika dalam pembuatan warna dari ampas kopi hingga mewarnai kain membutuhkan proses yang cukup panjang.
“Kita ambil ampas kopi dan di keringkan selama dua hari, hingga menjadi bubuk kopi lagi. Proses yang terlama, saat mewarnai kain, karena harus dilakukan sebanyak 20 kali pencelupan warna, dengan setiap pewarnaan dibutuhkan jeda 15 menit untuk pengeringan setiap celupan,” jabar Boni.
Sejauh ini, karya yang dihasilkannya berupa baju, outer dan tote bag. Dalam praktek Tugas Akhirnya ini, Boni mampu menghasilkan sekitar 25 warna tekstil dari ampas kopi.
“Total warna sekitar 25 warna yang saya gabungkan juga dengan daun secang dan kunyit, serta dari fiksator yang saya pakai, seperti tunjung, tawas, dan kapur yang berperan juga menciptakan warna,” jelasnya.
Dalam proses berkaryanya ini, Boni yang berkerjasama dengan komunitas disabilitas di Surakarta ini berharap jika semakin banyak orang yang tergerak menciptakan inovasi atau karya dari limbah yang ada di sekitar. (jel/hdl)