Yogyakarta (pilar.id) – Menteri Pertanian RI, Gubernur DI Yogyakarta, bersama Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) melakukan Panen Raya Bawang Merah di Bulak Srikayangan, Kalurahan Srikayangan, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Senin (3/10/2022).
Kegiatan ini merupakan bagian dari puncak rangkaian Hari Tani 2022 yang mengusung tema ‘Petani Pahlawan Bangsa’.
Dalam panen raya ini, Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Bulak Srikayangan mampu panen bawang merah hingga 16 ton per hektar, melesat dari rata-rata produk yang hanya 9,7 ton per hektar.
Atas capaian ini, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwana X menyampaikan hasil pertanian bawang merah di Srikayangan meningkat dengan sangat baik dari tahun ke tahun.
Luas lahan agroindustri bawang merah ramah lingkungan di Bulak Srikayangan ini, mencapai 300 hektar dengan varietas Tajuk dan Srikayang.
“Harapan saya, apa yang dilakukan para petani di sini punya panen yang baik dan hasil yang berlebih. Serta dapat meneruskan tanaman ini dengan segenap hati sebagai suatu pilihan. Dan juga, petani bisa menanam brambang ini dengan telaten sehingga hasil baik dan selalu sesuai harapan,” jelas Sri Sultan, Senin (3/10/2022).
Lebih lanjut, Sultan HB X mengungkapkan saat ini tengah mencoba mengembangkan di sektor pertanian khususnya tanaman pangan melalui program ketahanan pangan atau kecukupan pangan bagi warga masyarakat Yogyakarta.
Menurut Sultan, sektor pertanian memiliki produktivitas tinggi khususnya produk-produk pangan seperti padi.
Sri Sultan juga mendorong petani untuk mampu mengelola stok hasil panen untuk bisa mengantisipasi apabila terjadi gagal panen akibat perubahan cuaca, hal ini bisa menjadi antisipasi untuk kestabilan harga pasar.
“Kami akan selalu berupaya untuk berbuat lebih besar untuk petani agar tidak terjadi penjualan yang dibawa harga yang kurang menguntungkan bagi petani. Kami juga membantu lewat perusahaan daerah untuk menampung padi stok untuk padi dengan harapan kami bentuk menjaga fluktuasi yang mungkin akan terjadi jual beli tanam pangan khususnya padi sehingga jangan sampai petani dirugikan,” tegas Sultan.
Sementara itu, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo menuturkan petani adalah ujung tombak bagi ketahanan pangan Indonesia.
Menurut dia, pertanian bukan hanya persoalan penyediaan pangan, tapi sekaligus penyelenggaraan kesehatan. Selain itu, lapangan kerja pun turut terselenggara sebagai penyerapan tenaga kerja terbesar pada masyarakat.
“Bawang merah adalah bagian-bagian dari komoditas yang berpengaruh pada inflasi di negara ini termasuk cabe. Oleh karena itu apa yang dilakukan oleh Pak Sultan bersama Pak Bupati di sini adalah bagian yang pasti saya akan ikuti yaitu menjaga agar inflasi kita di sektor pangan itu bisa kita jaga untuk tidak drop, artinya tidak membangun minus yang lebih tinggi lagi,” terangnya. (riz/hdl)