Jakarta (pilar.id) – Wisata sejarah bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya sambil menunggu bedug berbuka puasa dengan mengunjungi Museum Pancasila Sakti.
Museum ini lebih dikenal dengan sejarahnya yang getir atas peristiwa pemberontakan Gerakan 30 September, Partai Komunis Indonesia (G30 S/ PKI). Tujuh perwira TNI AD dibunuh secara sadis dan dimasukkan ke sebuah sumur tua.
Hingga saat ini sumur tersebut masih ada dan tepat berada di depan patung 7 perwira yang kemudian disebut sebagai Pahlawan Revolusi. Pengunjung dapat juga melihat diorama sejarah PKI serta barang-barang peninggalan keluarga perwira.
Museum Pancasila Sakti buka dari pukul 08.00-16.00 WIB. Untuk tiket Rp5000 per orang. Lokasinya sendiri berada di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.
Di depan pintu masuk museum, sejak sebelum puasa lalu sudah dibuka stand-stand yang berjualan aneka makanan, minuman, dan pakaian. “Sebelum puasa sempat itu 3 kali buka, setiap hari Rabu. Nah sejak Ramadhan dibuka setiap hari,” kata penjaga Museum Pancasila Sakti Mundirin, di Jakarta, Minggu (24/4/2022).
Rencananya stand akan dibuka hingga malam takbiran Idul Fitri 2022. Sedangkan untuk harga makanan dan pakaian yang dijual cukup terjangkau, bahkan untuk pakaian diobral murah mulai dari Rp25 ribuan saja.
“Sampai malam takbiran,” kata penjual es Teti.
Teti mengaku, pengunjung bazar cukup ramai. Namun untuk bisa berjualan di sini, ia harus membayar sewa tenda Rp3,5 juta per 20 hari. “Ya alhamdulillah ramai,” kata dia. (ach/hdl)