Jakarta (pilar.id) – Waktu memasuki pukul 22.15 WITA, ketika Presiden Joko Widodo keluar dari tenda. Ia tampak mengenakan jaket merah bermotif G20 dan sarung motif kotak.
Presiden Jokowi kemudian mendatangi tenda Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang tak jauh dari tendanya. Keduanya kemudian berbincang ringan di depan tenda sembari menikmati malam yang cerah dan sejuk di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022) malam.
Mengetahui Presiden dan Ketua MPR RI berbincang di depan tenda, satu per satu menteri yang ikut bermalam di IKN turut keluar dari tendanya masing-masing.
“Alhamdulillah udaranya sejuk kalau malam Bapak Presiden, cuaca juga cerah jadi terlihat bulan purnama dan bintangnya,” ujar Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Tampak pula Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang semuanya tampak mengenakan pakaian santai, kecuali Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono yang masih mengenakan pakaian kerja.
“Pak Basuki malam-malam masih bekerja,” ujar Presiden disambut tawa ringan semuanya.
Setelah melakukan perbincangan kurang lebih selama satu jam, Presiden kemudian kembali ke tendanya diikuti oleh Ketua MPR RI dan para menteri ke tendanya masing-masing.
Lokasi berkemah Presiden terletak sekitar 2,7 kilometer dari titik nol kilometer IKN Nusantara. Presiden dijadwalkan berkemah hingga Selasa (15/3/2022) siang.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono sebelumnya menjelaskan tenda yang digunakan Presiden merupakan tenda yang sederhana namun tetap dijamin penuh keamanannya.
“Kami ketika menginap di IKN ini tentunya apa adanya, dan Bapak Presiden kami siapkan tenda yang sederhana dan lain-lain, tentunya tidak mengurangi keamanan beliau,” ujar Heru
Berdasarkan foto yang diterima sebelumnya, tenda yang digunakan Presiden berjenis inflatable air dengan warna putih dan ukuran yang cukup luas untuk ditempati dua orang di dalamnya. Tenda tersebut merupakan barang inventaris Sekretariat Presiden yang dibeli saat gempa bumi terjadi di Poso, Sulawesi Tengah, pada 2019. (fat/antara)