Pasuruan (pilar.id) – Pawai Ogoh-ogoh dalam rangka Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945 di Pura Sasana Shiwa Murti, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, berjalan meriah.
Warga antusias menyambut perayaan dan arak-arakan yang dinisiasi remaja Tosari ini. Beberapa kali, pengunjung berdecak kagum memuci jalannya ogoh-ogoh.
“Inilah kreatifitas putra-putri Tengger yang ada di Tosari. Saya membayangkan ini bisa jadi ada Festival yang kemudian menjadi salah satu andalan karena di dalamnya juga ada unsur budaya. Ditambah alam disini juga indah. Harapan saya ini bisa menjadi daya tarik wisata yang luar biasa,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat melepas Pawai Ogoh-Ogoh, Selasa (21/3/2022).
Perayaan Hari Raya Nyepi, kata Emil, menjadi hari yang penting bagi umat Hindu. Karena pada saat itu mereka melakukan refleksi dan kontemplasi.
“Dari perenungan dan pencarian diri yang mendalam, umat Hindu dapat menyalakan semangat baru, melangkah ke depan, dan membangun hari esok yang lebih baik. Sekaligus menata perbuatan, perkataan, dan pikiran yang baik, menjadi tiga perbuatan yang suci dan bersih atau Tri Kaya Parisudha. Sebagaimana yang diyakini oleh saudara- saudara umat Hindu,” terangnya.
Hari Raya Nyepi, lanjut dia, juga mengingatkan kita untuk menjaga keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, dengan sesama manusia, dan dengan alam semesta, termasuk makhluk-makhluk lainnya.
Sepanjang acara, Emil juga memuji dan mengapresiasi toleransi yang terjalin sangat baik di Kecamatan Tosari. Saat perayaan Nyepi, warga non Hindu ikut mendukung terlaksananya Nyepi. Di antaranya dengan membatasi kegiatan, penggunaan listrik yang disesuaikan.
“Tidak salah kalau dikatakan ini wilayah Bhinneka Tunggal Ika. Dan ini menjadi sebuah energi positif bagi kita semua,” puji Emil. (usm/hdl)