Jakarta (pilar.id) – Di tengah krisis ekonomi global dan adanya ancaman resesi ekonomi dunia, Sri Mulyani menegaskan bahwa perekonomian Indonesia saat ini masih relatif sehat dan kuat.
Menurut perempuan yang menjabat sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) tersebut, salah satu indikator sehatnya ekonomi Indonesia terbukti dari kenaikan indeks penjualan ritel mobil yang tumbuh sebesar 3,7 persen.
“Penjualan ritel mobil sudah menyamai pra pandemi, menandakan konsumen golongan menengah atas memiliki daya beli yang terus terjaga,” kata Sri Mulyani, di Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Sementara itu, untuk indeks penjualan motor juga mengalami pertumbuhan signifikan. Penjualan sepeda motor bahkan melonjak hingga 26,9 persen.
“Ini artinya, untuk kelompok kelas menengah, mereka masih masih memiliki daya beli dan kemauan untuk berkonsumsi yang cukup sehat,” kata Sri Mulyani.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pencapaian penjualan mobil nasional pada Januari-November 2022 mengalami kenaikan cukup baik. Penjualan mobil nasional secara retail berjumlah 909.653 unit atau naik 19,4 persen, sedangkan wholesales mengalami kenaikan sebesar 19,2 persen menjadi 942.499 unit.
Untuk penjualan mobil listrik di Indonesia pada periode Januari – November 2022 mencapai 7.923 unit. Angka tersebut sekitar 93 persen dari target tahun ini. Penjualan mobil listrik di Indonesia tahun ini bahkan jauh di atas 2021, sebanyak 687 unit.
Sementara itu, berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor domestik secara total pada periode Januari-November 2022 mencapai 4.738.216 unit. Angka tersebut, mengalami peningkatan 1,4 persen atau 68.497 unit, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4.669.719 unit.
Sri Mulyani menambahkan, konsumsi masyarakat yang memberikan dukungan lebih dari 55 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) juga masih sehat. Ia berharap, liburan Natal 2022 dan tahun baru 2023 (Nataru) akan lebih meningkatkan aktivitas spending.
“Indeks penjualan ritel kita tetap tumbuh positif 1,6 persen, dan ini menggambarkan daya beli masyarakat tetap terjaga, karena inflasi terus kita jaga,” kata Sri Mulyani. (ach/fat)