Jakarta (pilar.id) – Perkembangan teknologi adalah perkara yang niscaya. Perkembangan dunia digital, membuatnya semakin akrab dengan kehidupan manusia sehari-hari.
Apalagi setelah terjadinya Pandemi Covid-19 dimana banyak segi kehidupan yang beralih ke digital seperti belanja, pendidikan, sampai kebutuhan kerja. Namun, pertumbuhan dunia digital tersebut juga perlu diiringi dengan peningkatan kemampuan pengguna dan perkuatan sistem keamanan.
Bermula dari kondisi tersebut, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) berupaya untuk melakukan edukasi sekaligus penguatan ekosistem digital di Indonesia melalui gelaran Indonesia Digital Conference (IDC) 2022 yang berlangsung mulai 22 sampai 23 November mendatang di Hotel JS Luwansa, HR Rasuna Said Kuningan Jakarta.
Beberapa pokok soal terkait penguatan ekosistem digital yang akan jadi fokus pembahasan IDC tahun 2022 ini adalah, media sustainability, keamanan data, publisher right, sampai regulasi negara dan model bisnis media yang baru.
Kegiatan IDC 2022 nantinya akan dibagi menjadi enam sesi dengan pokok pembahasan yang masih berhubungan dengan tema IDC 2022 yakni, Web 3.0, Peluang dan Tantangan Model Bisnis di Era Digital.
Enam sesi diskusi tersebut nantinya akan mengambil beberapa tema seperti, tema industri, media, keuangan, telekomunikasi, periklanan, dan isu tentang perlindungan data pribadi.
“Kita sedang memasuki fase bangkit dari keterpurukan masif akibat pandemi Covid-19. Sehingga, kita perlu membahas beberapa isu dalam negeri seperti media sustainability, keamanan data, juga model bisnis baru yang tidak melulu bicara soal traffic dan pageviews,” jelas Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut.
Lebih lanjut, pria yang kerap disapa Kak Wens tersebut menyebut bahwa IDC juga akan menjadi ajang refleksi diri terkait perkembangan dunia digital hari ini, dan dimana saat ini kita berada. Termasuk teknologi macam apa yang akan dibutuhkan untuk bisa bertahan di masa mendatang, dan gelombang perkembangan digital seperti apa yang mungkin terjadi kedepannya.
Gelaran IDC yang juga akan digelar bersamaan dengan AMSI Awards 2022 nantinya akan dilaksanakan secara hybrid. Peserta offline akan dibatasi sebanyak 150 orang saja dan lainnya akan mengikuti kegiatan tersebut secara daring.
“Karena masih suasana pandemi, maka kami pilih opsi hybrid. Untuk peserta offline sudah terisi semua. Namun, masih bisa mendaftar untuk jadi peserta online,” terang Asi Prasetyo, Ketua Panitia IDC dan AMSI Awards 2022 melalui keterangan tertulis yang diterima Jumat (19/11/2022).
Di sela-sela acara IDC 2022, AMSI juga akan diwarnai dua agenda penting, yakni peluncuran perusahaan advertising agency yang didirikan sebagai lembaga profit center milik AMSI dan penandatanganan kerjasama AMSI dengan PT Huawei Tech Investment.
Kesepakatan kerjasama ini akan membuka peluang media-media anggota AMSI di 24 wilayah, mendapatkan transfer pengetahuan dan teknologi seputar teknologi informasi, internet, cloud computing, artificial intelligent, cyber security, dan lain-lainnya.
“Kami juga masih menunggu konfirmasi dan mengharap Presiden RI, Bapak Joko Widodo berkenan hadir dan membuka rangkaian acara IDC dan AMSI Awards 2022,” tambah Adi Prasetya.
Puncak dari IDC 2022 akan ditutup dengan Dinner AMSI and Friends dan Malam Penghargaan AMSI Awards 2022. Ajang penghargaan ini akan menjadi selebrasi bagi 15 media terbaik AMSI baik media lokal maupun media nasional yang sudah dinilai oleh dewan juri; Yosep Adi Prasetyo (Ahli Hukum Pers, sebagai ketua), Ninik Rahayu (Anggota Dewan Pers), Ignatius Haryanto (Peneliti Media UMN), Eric Sasono (Chief of Party Internews), dan Kristy Nelwan (Head Cormomm PT Unilever) masing-masing sebagai anggota. (fat)