Jakarta (pilar.id) – PT Pertamina (Persero) melangkah maju dalam mendukung capaian target nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) pada tahun 2060 dengan meluncurkan produk bahan bakar kendaraan (BBK) baru, yaitu Pertamax Green 95.
Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati, menyampaikan bahwa Pertamax Green 95 merupakan produk BBK hijau yang ramah lingkungan karena menggunakan bioetanol dari molases tebu. Produk ini merupakan implementasi dari salah satu pilar transisi energi Pertamina dalam mendukung transisi energi nasional dengan penggunaan campuran bahan bakar nabati.
“Pengembangan Pertamax Green 95 juga turut melibatkan lebih dari 9.000 petani tebu, menunjukkan komitmen Pertamina dalam mendukung perekonomian dan peningkatan kesejahteraan petani,” ungkap Nicke dalam keterangan tertulisnya. Selasa (25/7/2023).
Pertamax Green 95 saat ini telah dipasarkan di 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Surabaya, Jawa Timur, dan lima SPBU di Jakarta dalam tahap awal. Pertamina berharap produk ini dapat memberikan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia serta menjadi peluang penetrasi pasar global yang luas bagi perusahaan dan produk BUMN.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengajak masyarakat untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai target NZE 2060 dengan menggunakan BBK ramah lingkungan seperti Pertamax Green 95. Dukungan dari masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam mendukung transisi energi.
Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga sebagai bagian dari Subholding Commercial & Trading Pertamina telah memperkenalkan Pertamax Green 95 secara resmi di Jakarta dan Surabaya. Produk ini dijual dengan harga Rp13.500 per liter, berada di antara Pertamax (RON 92) seharga Rp12.400 per liter dan Pertamax Turbo (RON 98) seharga Rp14.000 per liter.
Pertamina menegaskan bahwa Pertamax Green 95 menggunakan bahan baku terbarukan, yaitu bioetanol sebanyak 5 persen. Melalui sinergi BUMN, Pertamina bekerja sama dengan PT Energi Agro Nusantara, anak usaha PT Perkebunan Nusantara X (Persero), untuk menyediakan bahan baku bioetanol dari molases tebu yang kemudian diolah menjadi etanol fuel grade. (hdl)