Jakarta (pilar.id) – Aksi penayangan live mandi lumpur media sosial TikTok belakangan jadi perhatian masyarakat luas bukan hanya dari para warganet. Banyak dari warganet yang merasa kesal dengan aksi mandi lumpur tersebut.
Bahkan, warganet juga mulai mengira-ngira berapa sebenarnya penghasilan dari para pelaku live mandi lumpur tersebut. Namun, pelaku live mandi lumpur di TikTok akhirya ditangkap dan diperiksa oleh penyidik dari Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pemeriksaan yang dilakukan oleh Polda NTB kepada pelaku live mandi lumpur di TikTok tersebut berlangsung pada Kamis (18/1/2023) kemarin. Penangkapan ini menjadi tindak lanjut dari pernyataan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang menyatakan kegiatan tersebut sebagai tindak mengemis.
“Pemilik akun TikTok @intan_komalasari92 adalah pasangan suami istri berinisial SAH dan IK,” kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto, dikutip dari keterangan pers, Kamis (19/1/2023).
Tren mandi lumpur ini kerap menjengkelkan pengguna media sosial. Tak jarang mereka meninggalkan komentar buruk saat para pelaku sedang menayangkan siaran live.
Bahkan, tak jarang yang merasa kasihan karena fenomena ‘ngemis’ online ini melibatkan ibu-ibu yang sudah berusia lanjut. Mereka berendam siang dan malam, sambil menanti seseorang memberikan gift.
Beberapa orang mungkin bingung bagaimana bisa mereka mendapatkan duit hanya dengan mandi lumpur. Sebuah akun Tiktok @wangwidya mengungkapkan, pendapatan dari mandi lumpur ini sangat menggiurkan.
“Tahu nggak pendapatan live mandi lumpur itu bisa berkali-kali lipat dari UMR, lho,” kata @wangwidya.
Ia bahkan menyebut, profesi ini sama halnya seperti pengemis gendong bayi di sudut jalanan kota. Lalu dia memaparkan modus yang digunakan para pelaku mandi lumpur yang hanya dalam beberapa saat saja sudah menerima 40 gift bunga mawar.
“Yang setara dengan 40 koin, yang jika kita rupiahkan menjadi Rp8000,” kata dia.
Akun @wangwidya mengatakan, koin tersebut bisa berasal dari 1 orang saja. Sedangkan, penonton live dengan model seperti ini bisa mencapai ribuan.
“Bayangin, misal ada 100 orang nge-gift, masing-masing ngasih 20 koin. Sudah dapat 2000 koin. Jadinya Rp400 ribu tiap live,” kata @wangwidya.
Lantas @wangwidya mengibaratkan, apabila pelaku tersebut melakukan live mandi lumpur setiap hari, maka sudah bisa dibayangkan penghasilannya dalam sebulan. Menurut @wangwidya, aktivitas tersebut bisa menjadi sumber penghasilan yang sustaine.
“Mereka menggunakan rasa kasihan kita untuk mendapatkan uang,” katanya.
Akun @wangwidya sepakat, ngemis virtual ini patut menjadi perhatian pemerintah. Menurutnya, kegiatan ini menjadi bukti bahwa para pelaku mandi lumpur belum memiliki kehidupan yang layak. “Mungkin bisa diberi bantuan atau lebih baik diberi pekerjaan,” kata dia.
Salah satu akun yang kerap melakukan aksi mandi lumpur, yaitu @bocahperik1. Aksi tersebut bahkan diberikan keterangan yang menunjukkan dilakukan demi keluarga.
“Aku akan berusaha keras demi keluargaku,” tulisnya.
“Eh bang kamu punya hati nurani nggak si, orang tua kamu sendiri disuruh kayak gitu (mandi lumpur),” tulis @nhurfara dalam kolom komentar. (ach/fat)