Pilar.IDPilar.ID
  • Pilar Kini
  • Pilar Ekonomi
  • Pilar Olahraga
  • Pilar Gaya
  • Pilar Budaya
  • Pilar Visual
  • Pilar Muda
  • Pilar Wanita
  • Pilar Khas
  • Indeks
Facebook Instagram YouTube
TRENDING
  • Pengungsi Rohingya Kabur dari Penampungan, Pemerintah Diminta Segera Cari Solusi
  • Sinopsis 21 Bridges (2019), Konspirasi di Balik Kasus Perampokan Narkoba
  • Program Pasar Amin, Strategi Anies Baswedan Atasi Harga Pangan Mahal
  • Solusi Konkret Kenaikan Harga Pangan, Ini Penjelasan Ganjar Pranowo
  • Sinopsis Olympus Has Fallen (2013), Aksi Gerard Butler Menyelamatkan Gedung Putih
  • Raup Untung Rp 3 Miliar dari Jual Perumahan Bodong, Bos Puri Banjarpanji Diamankan Polisi
  • Tanggapi Usulan Debat Bahasa Inggris, Hasto Kristiyanto Ingatkan Semangat Sumpah Pemuda
  • Chief Economist BRI: Potensi Kredit Bermasalah di 2024 Perlu Diwaspadai
Facebook Instagram YouTube Twitter TikTok RSS
pilar pemilu
Pilar.IDPilar.ID
  • Pilar Kini
  • Pilar Ekonomi
  • Pilar Olahraga
  • Pilar Gaya
  • Pilar Budaya
  • Pilar Visual
  • Pilar Muda
  • Lainnya
    • Pilar Pemilu
    • Pilar Khas
    • Pilar Bola
    • Pilar Jakarta
    • Pilar Jatim
    • Pilar Wanita
    • Indeks
Pilar.IDPilar.ID
Home»Peristiwa»PP Muslimat NU Sosialisasikan Bahaya Pemberian Kental Manis pada Balita di Garut
Peristiwa

PP Muslimat NU Sosialisasikan Bahaya Pemberian Kental Manis pada Balita di Garut

Retno Wulandari6 November 2023 15:54 WIB
Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

Garut (pilar.id) – Meskipun Kabupaten Garut masuk dalam 10 besar daerah dengan kinerja terbaik dalam penanganan stunting, masalah pemberian kental manis pada balita masih menjadi perhatian serius.

Orang tua di Garut masih banyak yang salah kaprah, menganggap kental manis memiliki manfaat gizi yang setara dengan susu sapi untuk anak-anak mereka. Pola asuh yang kurang tepat, kebiasaan berjajan di warung tanpa pengawasan, dan kondisi sanitasi yang tidak memadai semakin memperumit masalah ini.

Pimpinan Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU) bersama Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) melakukan studi lapangan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab stunting.

Hasilnya mengungkapkan kurangnya pengetahuan orang tua tentang pola asuh dan pemenuhan gizi anak, rendahnya literasi gizi di masyarakat, serta masih banyaknya pemberian kental manis pada balita.

Masalah kemiskinan ekstrem juga menjadi faktor signifikan, dengan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2023 mencatat angka kemiskinan ekstrem sebesar 260,48 ribu jiwa.

Dalam upaya mengatasi masalah ini, Pemerintah Kabupaten Garut, melalui perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Nadia Nurdiyanti S.Gz, mengadakan sosialisasi gizi pada acara yang diselenggarakan oleh PP Muslimat NU Kabupaten Garut di Desa Sukahati, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut pada Sabtu, 4 November 2023.
Nadia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat tentang masalah gizi dan pentingnya memberikan gizi yang tepat kepada balita, serta mencatatkan bahwa kental manis bukanlah opsi yang seharusnya untuk balita.

Baca Juga  Wagub Emil Dardak Segera Realisasikan Usulan 29 Ribu Alat Ukur Balita dan Lengkapi USG di Tiap Puskesmas

“Saat ini kita menghadapi tantangan ganda dalam masalah gizi, yaitu stunting, wasting, dan overweight. Kental manis juga harus menjadi perhatian, terutama dalam konteks bukan untuk balita,” tegas Nadia.

Meskipun Garut mendapatkan pengakuan sebagai daerah dengan kinerja terbaik dalam penanganan stunting, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten. Salah satu tugas penting adalah mengatasi pemberian kental manis kepada balita, yang berisiko menyebabkan stunting karena tingginya kandungan gula di dalamnya.

“Kami telah mensosialisasikan bahwa kental manis tidak cocok untuk balita karena kandungan gulanya yang lebih tinggi daripada susu. Ini menjadi perhatian utama, karena konsumsi kental manis secara berlebihan dapat menyebabkan stunting pada anak dan bahkan diabetes melitus pada orang dewasa,” ungkap Nadia.

Di sisi lain, Camat Kecamatan Cilawu, Drs. Anas Aulia Msi, berkomitmen untuk mengadakan sosialisasi edukasi tentang bahaya kental manis pada balita kepada 88 ribu warga dari 18 desa di Kecamatan Cilawu.

“Informasi bahwa kental manis bukanlah susu sangat penting bagi masyarakat untuk mengetahuinya, karena masih banyak yang tidak menyadari. Pemerintah Kecamatan Cilawu akan mulai menyosialisasikan bahwa kental manis bukan susu dan tidak boleh diberikan kepada anak balita,” jelas Anas.

Ketua Bidang Kesehatan PP Muslimat NU, Erna Yulia Sofihara, menegaskan komitmen organisasi dalam mengatasi masalah stunting dan gizi buruk, termasuk masalah pemberian kental manis pada balita.

Baca Juga  SKM bukan Pengganti ASI, Ahli Gizi: Picu Risiko Diabetes dan Stunting pada Anak!

“PP Muslimat NU sebagai organisasi perempuan terbesar di Indonesia sangat peduli terhadap masalah stunting, khususnya pemberian kental manis pada anak. Setelah sosialisasi, kami akan terus memberikan edukasi melalui pengajian dan majelis taklim, karena kami memiliki jangkauan yang luas dari pusat hingga ranting, dan mayoritas anggota kami adalah ibu-ibu yang aktif dalam pengajian dan majelis taklim,” ungkap Erna.

Dalam acara sosialisasi yang diselenggarakan oleh PP Muslimat NU, Ketua Harian Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI), Arif Hidayat SE, MM, yang telah berfokus pada edukasi mengenai bahaya kental manis bagi balita dan fakta bahwa kental manis bukan susu sejak tahun 2018, mengapresiasi prestasi Kabupaten Garut dalam penanganan stunting dan gizi buruk.

“Kami memberikan apresiasi tinggi kepada Kabupaten Garut atas pencapaian mereka. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, terutama dalam memberikan edukasi kepada masyarakat Garut mengenai kental manis bukan susu dan bahwa kental manis tidak boleh dikonsumsi oleh balita,” tutup Arif. (ret/ted)

Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Arsip Pilar.id

 

Garut PP Muslimat NU Stunting susu sapi YAICI

Berita Lainnya

Wali Kota Semarang dan PHRI Gelar Lomba Memasak untuk Tanggulangi Stunting

30 November 2023 04:22 WIB
Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Elestianto Dardak

Ketua Forikan Jatim Arumi Bachsin: Perbanyak Konsumsi Ikan untuk Cegah Stunting

24 November 2023 13:05 WIB
Kegiatan Tim Pendamping Keluarga (TPK) Desa Sungai Baru, Sambas, Kalimantan Barat.

Wahana Visi Indonesia Lakukan Penanganan Stunting di Empat Provinsi Indonesia

17 November 2023 14:58 WIB

Menkes Puji Keseriusan Pj. Gubernur DKI dalam Penanganan Stunting

1 November 2023 03:35 WIB

PT Kayung Agro Lestari Dukung Program Pemerintah Kalbar Cegah Stunting di Ketapang

30 Oktober 2023 14:20 WIB

Langkah Kolaboratif Pertamina EP Jambi Field untuk Pencegahan Stunting

1 Oktober 2023 15:26 WIB

Inovasi Yoghurt Thunini untuk Atasi Stunting, Seperti Apa?

16 September 2023 12:01 WIB

Tim PKM UNAIR Berperan Aktif dalam Penanggulangan Stunting di Bangkalan

15 September 2023 12:33 WIB
Arumi Bachsin Dardak, Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur, saat mengikuti Rakornas Tim Penggerak PKK Nasional di Jakarta

Arumi Bachsin Dukung Penurunan Stunting Indonesia Melalui PKK

12 September 2023 06:31 WIB

Leave A Reply Cancel Reply

Windy Setiadi tampil memainkan bandoneon yang dihibahkan Goethe-Institut di konser Alur Bunyi di GoetheHaus Jakarta
Membumi Festival persembahan Blibli Tiket dan Ecoxyztem gaungkan semangat kolaborasi bersama ratusan pemimpin industri, ecopreneur, aktivis lingkungan, dan komunitas
Berita Pilihan
Pengungsi etnis Rohingya di pesisir Pantai Lancok, Aceh Utara, Aceh (foto: Dok InfoPublik)

Pengungsi Rohingya Kabur dari Penampungan, Pemerintah Diminta Segera Cari Solusi

7 Desember 2023 04:33 WIB
Chief Economist PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Anton Hendranata,

Chief Economist BRI: Potensi Kredit Bermasalah di 2024 Perlu Diwaspadai

6 Desember 2023 18:29 WIB

Jenama Lokal Indonesia Bersinar di BRICS+ Fashion Summit di Moskow

6 Desember 2023 16:46 WIB
Fedi Nuril, Laura Basuki, Bima Azriel, dan Ciara Nadine Brosnan, dalam Rumah Masa Depan (2023)

Sinopsis dan Jadwal Tayang Film Rumah Masa Depan (2023), Wajib Nonton!

6 Desember 2023 10:35 WIB
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, saat di Kota Banjarmasin

Komitmen Anies Baswedan jika Jadi Presiden, Siap Perjuangkan Kesetaraan Hak Pekerja dan Pengusaha

5 Desember 2023 22:37 WIB
Berita Lainnya
Pengungsi etnis Rohingya di pesisir Pantai Lancok, Aceh Utara, Aceh (foto: Dok InfoPublik)

Pengungsi Rohingya Kabur dari Penampungan, Pemerintah Diminta Segera Cari Solusi

7 Desember 2023 04:33 WIB
Chadwick Boseman dan Sienna Miller dalam film 21 Bridges (2019)

Sinopsis 21 Bridges (2019), Konspirasi di Balik Kasus Perampokan Narkoba

6 Desember 2023 20:18 WIB
Anies Baswedan

Program Pasar Amin, Strategi Anies Baswedan Atasi Harga Pangan Mahal

6 Desember 2023 20:03 WIB
banner
© 2023 pilar.ID | beritajatim.com network
  • Beranda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Arsip Berita
  • Indeks

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.