Bekasi (pilar.id) – Puskesmas Muaragembong menggulirkan inisiatif baru dengan meluncurkan program Denting Mugeri (Deteksi Dini Stunting Muaragembong Berseri) yang bertujuan untuk mengurangi angka stunting.
Program ini menjadi langkah penting dalam upaya pencegahan stunting sejak dini guna memastikan generasi yang sehat dan berkualitas di masa depan.
Richardson Sijabat, Penanggung Jawab Gizi di Puskesmas Muaragembong, menjelaskan bahwa Denting Mugeri muncul sebagai respons terhadap jumlah kasus stunting yang signifikan di wilayah tersebut. Program ini menjadi inovasi penting dalam mempercepat penurunan angka stunting di Muaragembong, yang merupakan bagian utara Kabupaten Bekasi.
“Ketika kami melihat kasus stunting di Muaragembong cukup tinggi dan kesadaran masyarakat terhadap masalah ini masih rendah, kami memutuskan untuk menghadirkan program ini. Setelah memberikan edukasi, kami melihat peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat, terutama dalam mengunjungi Posyandu,” ungkapnya.
Puskesmas Muaragembong bekerja sama dengan CSR Pertamina FP7 zona 7 Field Tambun, Pemerintah Kecamatan Muaragembong, dan pihak terkait lainnya dalam menangani masalah kesehatan, termasuk stunting.
Sijabat menjelaskan bahwa seiring waktu, inovasi ini berkembang menjadi rangkaian program lain yang mendukung penurunan stunting, seperti Jubah Merah (Jumat Berkah Minum Tablet Tambah Darah), Jeklin (Ojek Ibu Bersalin), Skinkers (Skrining Kesehatan Calon Pengantin Kendalikan Resiko Stunting), dan Serba Luas (Sertifikat Bayi Lulus ASI Eksklusif).
“Berdasarkan data bulan Agustus 2023, terdapat 216 balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Muaragembong. Namun, setelah berbagai intervensi dan program inovatif Denting Mugeri, terjadi penurunan signifikan,” tambahnya.
Data terbaru pada bulan Februari 2024 menunjukkan adanya penurunan menjadi 106 kasus stunting, menandakan penurunan sebesar 50 persen. Meskipun demikian, Sijabat menekankan pentingnya dukungan dari berbagai sektor untuk mencapai target zero stunting sesuai dengan visi RPJMN Kemenkes 2024.
“Komitmen kami adalah menurunkan angka stunting di bawah 14 persen pada tahun ini, sejalan dengan target RPJMN Kemenkes 2024. Ini demi masa depan anak-anak kita yang akan menjadi penerus bangsa,” tegasnya. (ret/ted)