Jakarta (pilar.id) – Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, menilai, respons reshuffle dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kali ini sedikit bernada ‘nge-gas’ seiring banyak yang mengaitkannya dengan Nasdem mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
Padahal, bicara reshuffle merupakan perkara biasa, cenderung normatif dan landai. Karena pada dasarnya reshuffle adalah hak prerogatif presiden yang bisa dilakukan kapan saja.
“Cuma bicara reshuffle saat ini nge-gas karena dikaitkan dengan manuver Nasdem yang usung Anies maju pilpres 2024,” kata Adi kepada wartawan, Kamis (13/10/2022).
Dia mengatakan, ada tiga hal yang membuat Jokowi terkesan nge-gas dalam menanggapi isu reshuffle. Pertama, biasanya Jokowi santai jika ditanya soal reshuffle, bahkan cenderung bercanda. Kali ini nadanya berbeda alias serius.
Kedua, lanjut Adi, Jokowi baru melakukan resuffle 3,5 bulan lalu. Bekas rombak kabinet masih basah dan lekat dalam ingatan publik. Namun tiba-tiba sekarang mencuat lagi isu reshuffle, wajar jika publik berpikiran bahwa ada sesuatu di balik rencana reshuffle tersebut.
“Ketiga, sampai saat ini belum ada desas desus soal evaluasi kinerja pembantu Jokowi, tapi isu rombak kabinet muncul kembali,” kata dia.
Di sisi lain, Adi berpandangan, Nasdem tak akan mau jika dikaitkan dengan isu reshuffle yang mencuat belakangan ini. Karena, Nasdem adalah salah satu partai yang loyal kepada Jokowi selama dua periode kepemimpinannya. Nasdem selalu tegak lurus dan tak pernah jadi oposisi.
“Nasdem juga membela diri. Jika karena usung Anies maju pilpres 2024, lalu Nasdem dikaitkan dengan reshuffle, lalu bagaimana dengan partai lain yang sudah deklarasi capresnya seperti Gerindra usung Prabowo. Kan itu yang jadi argumen Nasdem membela diri,” katanya.
Presiden Jokowi blak-blakan soal rencana reshuffle menteri seiring pengumuman Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) dari Partai Nasdem. “Rencana selalu ada, pelaksanaannya nanti diputuskan,” kata Jokowi seperti disaksikan melalui YouTube Sekretariat Presiden. (her/hdl)