Jakarta (pilar.id) – PT Pertamina EP (PEP) telah menandatangani amandemen perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) sebagai upaya untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi di wilayah kerja mereka. Dengan mengelola Wilayah Kerja (WK) di 22 lapangan migas yang meliputi wilayah dari Aceh hingga Papua, PEP berusaha untuk mengoptimalkan kinerja operasionalnya melalui kerjasama dengan pihak ketiga.
Dalam rangka mendorong peningkatan produksi melalui KSO, PEP telah menerapkan perubahan persyaratan pada perjanjian KSO dengan 3 mitra kerja yang beroperasi di wilayah Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi. Ketiga KSO tersebut adalah KSO Tangai Sukananti, KSO Meruap, dan KSO Kruh. Saat ini, ketiga KSO ini telah menghasilkan total produksi minyak bumi sebanyak 1.504 barel per hari (BOPD).
Dalam amandemen ini, mitra KSO setuju untuk melakukan investasi yang lebih besar dengan menambahkan 10 kegiatan workover, 4 sumur pemboran baru, mengimplementasikan program Enhance Oil Recovery (EOR), serta melakukan akuisisi data seismic 2D/3D dan peningkatan fasilitas operasional.
Direktur Utama PT Pertamina EP, Wisnu Hindadari, menyatakan harapannya bahwa melalui investasi yang dilakukan oleh mitra KSO, produksi dapat meningkat hingga 50% secara bertahap dalam 3-5 tahun mendatang. “Peningkatan ini akan berdampak positif bagi pemerintah Indonesia dan PT Pertamina EP sebagai pemegang Kontrak Kerja Sama,” ungkap Wisnu saat acara Signing Ceremony pada Rabu (9/8/2023).
Benny Lubiantara, Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas yang juga turut menyaksikan penandatanganan, menjelaskan bahwa perubahan perjanjian KSO ini adalah bentuk dukungan pemerintah untuk meningkatkan produksi dan cadangan migas nasional. “Pemerintah terus mendorong optimalisasi potensi migas hulu guna memastikan pasokan migas yang aman, dan kami siap membahas perubahan-perubahan yang diperlukan untuk pengembangan lapangan migas secara ekonomis,” ujarnya.
Benny menambahkan bahwa sebagai langkah awal, telah ada kesepakatan penambahan program kerja melalui komitmen pasti dan komitmen kerja biasa. Hal ini diharapkan akan mendorong peningkatan produksi migas PT Pertamina EP serta produksi migas nasional secara keseluruhan guna mendukung pencapaian target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030.
Saat ini, total produksi dari semua KSO di Wilayah Kerja PEP telah menyumbang sekitar 2.452 BOPD dari total produksi nasional PEP di pertengahan tahun, yang mencapai 71.485 BOPD sesuai dengan target perusahaan.
PT Pertamina EP merupakan anak perusahaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan juga merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas. Wilayah kerja mereka mencakup 22 lapangan yang tersebar di seluruh Indonesia. PEP terus berkomitmen untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi sesuai dengan rencana kerja, dengan mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) serta aspek keselamatan dan lingkungan di setiap tahap operasional. (rio/hdl)