Surabaya (pilar.id) – Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kini menjadi daya tarik utama bagi banyak pelajar di Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi. Salah satunya adalah Wildan Haffata Yahfitu Zahra, alumnus Ilmu Sejarah dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair).
Haffata baru-baru ini dianugerahi beasiswa LPDP untuk melanjutkan studi di College of Arts and Law, University of Birmingham, United Kingdom (UK), dengan perkuliahan yang akan dimulai pada pertengahan September.
Haffata akan mengejar gelar Magister dalam Art History di College of Arts and Law. Ia sangat antusias karena universitas tersebut mendukung minatnya dalam spesialisasi applied public history. Selain itu, ia juga diberi kesempatan untuk mempelajari beberapa modul peminatan lain seperti contemporary history atau global history.
Prestasinya yang luar biasa tidak hanya terlihat dari penghargaan sebagai wisudawan berprestasi tahun 2018, tetapi juga dari sejumlah penghargaan yang berhasil diraihnya baik dalam kompetisi nasional maupun internasional selama menempuh pendidikan di Unair. Selama kuliah, Haffata aktif melakukan penelitian dan publikasi dalam jurnal-jurnal nasional dan internasional. Ia juga berhasil mendapatkan dana hibah penelitian dari beberapa lembaga dan menerbitkan buku berjudul “Bara Api Kemerdekaan” pada tahun lalu.
Haffata sering menjadi panelis dalam konferensi nasional maupun internasional seperti Historical National Conference 2021 dan International Conference on Indonesia Culture (ICONIC) 2020 yang diselenggarakan oleh Kemendikbud.
Pengalaman Haffata dalam program pengabdian masyarakat semasa kuliah juga membantunya mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan kerja sama tim, yang kemudian sangat berguna dalam proses seleksi beasiswa LPDP.
Haffata menggarisbawahi bahwa selama studi S1, ia mengumpulkan berbagai pengalaman yang mendukungnya dalam mendapatkan beasiswa LPDP. Ia merasa bersyukur atas kelancarannya selama studi sehingga indeks prestasinya memenuhi syarat.
Pengalaman yang dimasukkan dalam curriculum vitae dan personal statement juga sangat penting dalam proses seleksi beasiswa LPDP. Haffata menyarankan mahasiswa untuk mulai mengenali persyaratan beasiswa yang diincar sejak dini, sehingga mereka memiliki waktu yang cukup untuk mengembangkan kualifikasi yang dibutuhkan.
Haffata berencana untuk terus berkontribusi dalam bidang keilmuan sejarah di Indonesia dengan memanfaatkan beasiswa yang ia peroleh. Ia akan memfokuskan studinya pada riset humaniora terapan di UK dan mendalami applied public history agar ilmu yang dimilikinya dapat memiliki dampak positif dalam masyarakat. (ipl/ted)