Semarang (pilar.id) – Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) KRMT Wongsonegoro Kota Semarang, Eko Krisnarto, menegaskan bahwa pemberian vaksin polio dalam bentuk tetes kepada anak-anak hingga saat ini belum menunjukkan adanya kasus efek samping. Eko Krisnarto berharap masyarakat tidak khawatir dan tetap percaya pada keamanan vaksinasi polio.
“Kami ingin memastikan kepada masyarakat bahwa hingga saat ini belum ada kasus efek samping dari pemberian vaksin polio tetes. Proses vaksinasi ini cenderung aman, dan pengalaman masa lalu juga menunjukkan bahwa jarang terjadi kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) polio,” ungkap Eko Krisnarto.
Meski demikian, RSD KRMT Wongsonegoro tetap siap menangani potensi efek samping vaksinasi polio. Rumah sakit ini telah menyiapkan ruang untuk penanganan kuratif dan rehabilitatif jika ditemukan gejala berat setelah imunisasi.
“Kami siap untuk menangani kejadian pascaimunisasi. Namun, efek samping pada vaksinasi polio jarang terjadi, dan hingga saat ini belum ada kasus efek samping, terutama karena pemberian vaksin dilakukan lewat tetes. Pengalaman masa lalu juga tidak pernah mencatat adanya kasus,” tambah Eko Krisnarto.
Dia menyatakan bahwa vaksinasi polio memiliki peran penting dalam eradicating polio. Eko Krisnarto menekankan kewajiban orang tua untuk membawa anak-anak mereka untuk divaksin polio guna meningkatkan daya tahan tubuh terhadap virus polio.
“Pelaksanaan vaksinasi polio merupakan bagian dari program pemerintah untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan balita agar terhindar dari virus polio. Kami berharap orang tua tetap melibatkan anak-anak mereka dalam program vaksinasi ini tanpa rasa khawatir terhadap efek samping atau komplikasi,” jelasnya.
Pemberian vaksin polio secara serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia mulai 15 Januari hingga 21 Januari 2024. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, secara resmi memulai program vaksinasi polio di Graha Padma, Kecamatan Semarang Barat, pada 15 Januari 2024.
“Mbak Ita, sapaan akrabnya, memberikan tetesan vaksin secara langsung kepada anak-anak sekolah sebagai tanda dimulainya program vaksinasi polio di Ibu Kota Jawa Tengah,” ucapnya.
Eko Krisnarto menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat untuk mendukung program vaksinasi polio. Ia menyoroti bahwa efek samping pada vaksinasi ini sangat jarang terjadi, dan melibatkan anak-anak dalam vaksinasi merupakan langkah preventif untuk mencegah kasus lumpuh layu di masa mendatang. (riq/ted)