Jakarta (pilar.id) – Puan Maharani menyambangi kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (4/9/2022). Banyak pihak yang menilai pertemuan ini adalah kelanjutan dari perjanjian batu tulis.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Zaki Mubarak, menilai, skenario Puan-Prabowo sudah dirancang cukup lama, tepatnya setelah Pilpres 2019 lalu.
“Safari politik Puan Maharani kepada Prabowo Subianto bisa dianggap sebagai kelanjutan perjanjian batu tulis. Saat itu, Megawati punya komitmen untuk mendukung Prabowo sebagai calon presiden (capres),” kata Zaki kepada pilar.id, Senin (5/9/2022).
Alhasil, Zaki memandang, peluang Prabowo-Puan sangat besar untuk berpasangan di Pilpres 2024. Skenario duet ini realistis bagi PDIP dan Puan. “Mbak Puan perlu magang 5 tahun dulu sebagai cawapres Prabowo. Baru 2029 nanti maju sebagai capres,” kata dia.
Ia melihat, tampaknya sudah ada kesepakatan politik bahwa PDIP bakal mendukung Prabowo di Pilpres 2024. Nanti di Pilpres 2029, Gerindra gantian yang akan mendukung PDIP ataupun Puan Maharani.
Intinya, lanjut Zaki, kedua partai besar ini sedang menyusun koalisi jangka panjang, tidak hanya si Pilpres 2024 tapi juga membahas skenario untuk Pilpres 2029.
“Apabila PDIP dan Gerindra melakukan kerja sama politik, dukungan PKB sangat diperlukan untuk memberi warna Islam atau religius pada koalisi tersebut,” tegasnya.
Puan Maharani dan Prabowo Subianto bertemu secara tertutup selama 2,5 jam. Ia tiba bersama Said Abdullah pada pukul 10.54 WIB. Prabowo mengatakan sempat mengajari Puan cara berkuda di halamannya.
Selain Gerindra, Puan juga akan mengunjungi Partai Golkar dan bertemu langsung dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam safari politiknya.
Adapun safari politik Puan sebelumnya adalah ke Partai NasDem. Safari politik ini disinyalir sebagai manuver PDIP membuka peluang berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk Pemilu 2024. (her/din)