Surabaya (pilar.id) – Pemerintah Kota Surabaya melalui Satpol PP Surabaya semakin meningkatkan patroli malam guna menjaga keamanan dan ketertiban umum (trantibum). Untuk memaksimalkan upaya ini, Satpol PP bekerja sama dengan TNI dan Polri.
Pada Jumat malam (23/8/2024), patroli gabungan bersama Polres Pelabuhan Tanjung Perak berhasil menggagalkan aksi tawuran di Jalan Pogot, Surabaya.
Dalam operasi tersebut, lima anak yang terlibat berhasil diamankan, salah satunya kedapatan membawa senjata tajam. “Anak-anak ini kami jangkau saat patroli, dan yang membawa sajam langsung diamankan oleh pihak Polres Tanjung Perak,” ujar Irna, Sabtu (24/8/2024).
Setelah diamankan, anak-anak tersebut akan didata dan dibina oleh Satpol PP. Irna menambahkan bahwa orang tua dari anak-anak tersebut akan dipanggil untuk mendatangi kantor Satpol PP, dan anak-anak tersebut akan diberi sanksi sosial berupa kunjungan ke Liponsos.
Irna juga menjelaskan bahwa Satpol PP Surabaya secara intensif melakukan pengawasan di titik-titik rawan gangguan trantibum di kota ini. Beberapa lokasi yang menjadi fokus pengawasan adalah Suramadu, Jalan Pogot, Tanggul Cumpat, serta Jalan A. Yani dan Jalan Manyar yang sering digunakan untuk balap liar.
“Patroli ini dilakukan 24 jam di seluruh wilayah, termasuk 31 kecamatan di Surabaya. Kami berharap upaya ini bisa memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat,” tambah Irna.
Irna juga mengimbau para orang tua untuk lebih ketat mengawasi anak-anak mereka, terutama terkait aktivitas di media sosial, agar tidak terpengaruh oleh konten negatif.
Selain patroli, Satpol PP Surabaya juga menjalankan program “Satpol PP Goes To School” yang mengedukasi siswa SD, SMP, hingga SMA/SMK tentang bahaya kenakalan remaja seperti gangster, balap liar, tawuran, bullying, hingga narkoba. Dalam program ini, Satpol PP juga membentuk Duta Trantibum di setiap sekolah untuk membantu menyebarkan kesadaran tentang pentingnya menjaga ketertiban. (rio/hdl)