Surabaya (pilar.id) – Kehadiran pandemi Covid-19 memaksa masyarakat untuk menjalani kebiasaan baru. Seluruh aktivitas tatap muka dipaksa berhenti demi memutus mata rantai penularan.
Kondisi ini memaksa sejumlah industri melakukan pembenahan secara menyeluruh demi bisa bertahan. Khususnya media lokal yang harus mampu bertahan.
Kebiasaan baru harus diterapkan meski berat. Beragam strategi perlu diuji coba.
Banyak media digital mungkin tumbang akibat pandemi. Namun begitu, sebagian dari mereka justru menunjukkan performa terbaik mereka.
Hal ini dibuktikan sejumlah platform digital. Di antaranya Solopos.com, Beritajatim.com, dan Ayomedia Group.
Direktur Bisnis dan Konten Solopos Media Group (Solopos.com), Suwarmin, mengatakan mengelola media digital perlu menggunakan cara pandang perusahaan baru. Ini karena media digital punya ekosistem yang jauh berbeda dengan dengan media cetak.
“Mengelola media digital menurut saya perlu semangat bahwa ini adalah perusahaan baru, tidak bisa menggunakan cara-cara lama,” ujar Suwarmin dalam webinar bertajuk “1001 Siasat Media Digital untuk Berkembang”, Kamis (10/3/2022).
Suwarmin menjelaskan Solopos.com merupakan platform yang dibangun sebagai lini digital dari harian Solopos yang berbasis cetak. Bahkan sebagian besar pendapatan Solopos.com masih ditopang oleh lini cetak.
“Secara organisasi kami tidak membangun media baru, tapi media yang lama dengan pendekatan pegelolaan yang disesuaikan,” kata dia.
Sementara, dunia digital memberikan kesempatan secara luas kepada semua pihak untuk berkembang. Khususnya bagi bisnis media lokal.
“Dunia digital jadi peluang bagi media manapn, termasuk kami untuk berkembang. Kami tidak perlu berkecil hati untuk bersaing dengan media-media di Jakarta,” kata Suwarmin.
CEO Beritajatim.com, Dwi Eko Lokononto, menilai pandemi malah menjadi berkah untuk berkembang. Terdapat jeda yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan banyak pembenahan.
“Pandemi memberi waktu kepada kami untuk belajar, kemudian kita mendapat pelajaran paling penting ternyata manajemen setiap media itu berbeda-beda,” kata pria yang akrab disapa Lucky itu.
Selama pandemi, terutama di masa awal, Beritajatim.com mencoba banyak strategi untuk bisa berkembang. Ini menjadi momentum bagi Beritajatim.com melakukan pembenahan terutama dari sisi konten dan IT.
“Mau tidak mau kami memperkuat redaksi, bidang usaha, juga IT,” kata dia.
Sedangkan Chief Media Network PT Promedia Teknologi Indonesia (Ayomedia Group), Rahim Asyik, berpandangan masa depan media digital terletak pada media lokal. Karena itu, pihaknya mengembangkan strategi membangun platform media berbasis daerah.
“Masa depan media digital itu di media lokal, yang mana berkaitan dengan keyword, semakin lama akan menyasar ke daerah,” kata dia.
Rahim memandang keyword atau kata-kata kunci yang bersifat lokal akan sangat dibutuhkan. Kondisi ini menjadi peluang besar bagi media digital lokal memantapkan bisnisnya, dikutip dari beritajatim.com. (beq)