Jakarta (pilar.id) – Hari ini, kita memandang kembali peristiwa penting dalam sejarah yang telah membentuk dunia kesehatan global. Tepat pada tanggal 16 November, dunia mencatat temuan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) untuk pertama kalinya di Guangdong, Republik Rakyat Tiongkok.
Pada tahun 2002, masyarakat internasional dikejutkan oleh kemunculan penyakit misterius yang menyebabkan gejala pernapasan yang parah dan dalam beberapa kasus, menyebabkan kematian. Penelitian awal mengarahkan pada identifikasi coronavirus sebagai agen penyebabnya, yang kemudian dikenal sebagai SARS-CoV (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus).
Guangdong, provinsi di selatan Tiongkok, menjadi pusat perhatian setelah melaporkan serangkaian kasus yang tidak biasa, dan para peneliti berusaha keras untuk mengidentifikasi sumber dan mekanisme penularan penyakit ini. SARS pertama kali menginfeksi manusia melalui kontak langsung dengan hewan, terutama kelelawar dan musang, di pasar hewan hidup di wilayah tersebut.
Penemuan SARS pada tahun 2002 menciptakan kekhawatiran global dan mendorong respons cepat dari komunitas ilmiah, pemerintah, dan organisasi kesehatan internasional. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berperan penting dalam koordinasi upaya global untuk memahami, mengendalikan, dan mencegah penyebaran penyakit ini.
Ketika jumlah kasus SARS terus meningkat, komunitas internasional bekerja sama untuk mengembangkan metode diagnosis yang efektif, perawatan medis yang tepat, dan strategi pencegahan penyebaran penyakit. Langkah-langkah karantina dan isolasi diterapkan di berbagai wilayah untuk mengatasi penyebaran virus, dan perjalanan internasional dipantau dengan ketat.
Peran media juga menjadi kunci dalam menyebarkan informasi tentang penyakit ini kepada masyarakat, membantu meningkatkan kesadaran akan gejala dan cara melindungi diri dari penularan SARS.
Meskipun SARS akhirnya dikendalikan dan dieliminasi pada tahun 2003, dampaknya tetap terasa. Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya kerjasama internasional dalam mengatasi ancaman kesehatan global. Pengalaman SARS juga menjadi landasan untuk kesiapsiagaan dunia terhadap wabah penyakit baru yang mungkin muncul di masa depan.
Sebagai catatan penting dalam sejarah kesehatan global, temuan SARS pada tanggal 16 November mengingatkan kita akan kompleksitas tantangan kesehatan yang dapat memengaruhi seluruh dunia, mendorong kita untuk terus meningkatkan upaya kolaboratif dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan global. (usm/ted)