Jakarta (pilar.id) – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, beberapa negara telah menyatakan pandemi Covid-19 berakhir. Salah satu negara yang menyatakan hal tersebut adalah Amerika Serikat (AS).
“Dan ini adalah transisi yang cukup baik, walaupun tentu kita tetap waspada munculnya varian-varian baru,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers ‘APBN Kita’, di Jakarta, Jumat (21/10/2022).
Sri Mulyani menyampaikan, meskipun pandemi Covid-19 di Indonesia semakin terkontrol tetapi harus siap menghadapi risiko lain. Dikatakan Sri Mulyani, risiko atau krisis saat ini beralih dari pandemi ke ekonomi keuangan.
“Terutama dengan lingkungan global yang makin bergejolak,” kata dia.
Dia menjelaskan, harga komoditas yang turut mempengaruhi perekonomian dunia memang masih tinggi. Namun, volatilitas harga komoditas juga terbilang masih sangat tinggi.
“Mulai dari harga gas yang meningkat, kemudian merosot, naik lagi dan merosot,” kata Sri Mulyani.
Kemudian harga minyak yang mengalami penurunan dari 126 dolar per barel menjadi 90 dolar per barel. Penurunan harga juga terjadi pada komoditas lain, seperti crude palm oil (CPO) yang turun drastis dalam 1,5 bulan terakhir.
“Poinnya adalah dari harga komoditas ini masih sangat tidak pasti. Cenderung tinggi karena ada faktor geopolitik, seperti terjadinya perang yang mengganggu sisi pasokan dan distribusi,” kata Sri Mulyani. (ach/fat)