Jakarta (pilar.id) – Jelang bergulirnya Premier League musim 2022/2023 pada 6 Agustus 2022 mendatang, Chelsea melakukan pertandinga pra musim terakhir mereka melawan salah satu klub Serie A, Udinese.
Pertandingan yang berlangsung pada Sabtu (30/7/2022) dini hari tadi tersebut merupakan pertandingan pramusim keempat Chelsea. Sebelumnya tim asal London tersebut sempat melakukan pertandingan melawan Club America, Charlotte, dan Arsenal.
Dua pemain baru mereka, Raheem Sterling dan Kalidou Koulibaly turun sejak menit pertama dan bermain cukup meyakinkan. Bahkan, Sterling berhasil mencetak gol pertamanya bersama Chelsea di pertandingan tersebut.
Bermain di Friuli Stadium, Chelsea menurunkan skuad utama mereka. Mendy masih jadi pilihan utama di sektor penjaga gawang. Ditemani tiga bek yang diisi Azpilicueta, Thiago Silva, dan Koulibaly.
Di lapangan tengah, ada dua pivot Kante dan Jorginho dengan dukungan dua sayap Alonso dan Reece James. Sedangkan di penyerangan, trio Mason Mount, Sterling dan Havertz jadi pilihan utama.
Menggunakan strategi yang sudah mereka terapkan sejak musim lalu, Chelsea langsung menyerang sejak menit awal dan lebih banyak menguasai bola.
Sayang, masalah yang mereka hadapi musim lalu, pun masih kembali terjadi; kesulitan membongkan pertahanan lawan dan kerap kehilangan bola di depan.
Chelsea masih belum menemukan solusi untuk membongkar pertahanan rapat dan dalam seperti yang ditunjukkan Udinese pada pertandingan dini hari tadi.
Namun, kehadiran Sterling di lini depan memberikan dampak yang cukup signifikan. Alih-alih bermain di sayap, Sterling justru diberikan tugas sebagi false nine. Ia kerap turun untuk menjemput bola dan melakukan kombinasi bersama para pemain sayap Chelsea.
Beberapa peluang yang didapatkan Chelsea di menit-menit awal pun bermula dari kombinasi tersebut. Memasuki sepuluh menit pertama pertandingan, Sterling sempat mendapatkan kesempatan emas.
Bermula dari kombinasi antara Mount dan Alonso di sisi kiri penyerangan, Mount yang melakukan cutting inside berahsil mengirimkan umpan datar ke kotak pinalti.
Sterling yang berlari dari belakang berhasil mendapatkan bola tersebut dan berhadapan langsung dengan kiper. Sayang, tendangan mendatarnya masih berhasil dihalau oleh kaki Silvestri.
Chelsea baru membuka keunggulan pada menit 10. Bermula dari serangan balik setelah menerima tendangan pojok dari Udinese, Kante membawa bola dari tengah lapangan ke depan kotak pinalti Udinese.
Kante kemudian melepaskan tendangan menyilang datar yang melaju deras ke sisi kiri gawan Silvestri.
Unggul satu gol, Chelsea bermain lebih terbuka dan semakin nyaman menguasai bola. Akhirnya pada menit ke 37, Chelsea berhasil menggandakan keunggulan.
Bermula dari umpan terobosan Jorginho, Sterling berhasil lolos dari perangakp offside dan membawa bola berhadapan dengan Silvestri.
Setelah melakukan tendangan tipuan, Sterling kemudian melepas tendangan mendatar ke tiang dekat. Bola masih berhasil dihalau oleh Silvestri. Beruntung, bola yang memantul kembali membentur paha dari Sterling dan masuk ke gawang Udinese.
Jelang babak pertama berakhir, Udinese berhasil memperkecil ketinggalan. Pereyra yang membawa bola di depan kotak pinalti Chelsea, melepaskan tendangan mendatar menyilang ke tiang jauh.
Mendy yang posisinya sedikti naik dari gawang, berhasil melakukan tip. Sayang, bola muntah kemudian jatuh ke kaki Deulofeu. Ia pun segera melepaskan tendangan ke gawang kosong dan menciptakan gol di menit 42.
Memasuki babak kedua, Chelsea tidak melakukan pergantian pemain. Tetapi permainan dari Chelsea mengalami perubahan. Mereka semakin agresif dalam melakuakn serangan.
Para pemain yang di babak pertama kesulitan mengembangkan permaian, tampak lebih percaya diri. Umpan-umpan pendek di tengah dan lini serang kerap ditampilkan para pemain Chelsea.
Pergerakan Havertz dan Sterling pun lebih mobile dan beberapa kali melakuakn pergantian posisi. Begitu juga dengan Kante yang kerap kali membuka pertahanan Udinese dengan membawa bola dari sisi tengah.
Chelsea sempat mendapatkan beberapa peluang emas. Seperti yang didapatkan Sterling pada menit 54.
Mount yang membawa bola di dalam kotak pinalti, memberikan umpan trobosan ke Haverts. Pemain asal Jerman tersebut kemudian melepaskan umpan silang mendatar ke depan gawang.
Sterling berhasil mengontrol bola dan melepaskan tendangan back heel. Sayang, selain terlalu lemah, bola juga masih bisa dihalau oleh dua pemain bertahan Udinese yang sudah menutup arah laju bola di belakang Sterling.
Chelsea baru berhasil menciptakan gol ketiga di menit 90. Bermula dari umpan terobosan yang dikirimkan Kante ke Callum Hodson-Odoi di sisi kanan.
Ia kemudian melepaskan umpan silang mendatar ke tengah lapangan. Bola sempat ingin dijangkau oleh Harvey Vale. Namun tidak sampai. Mount yang sudah berdiri di tiang jauh berhasil menyentuh bola dan mengubah lajunya masuk ke gawang.
Chelsea pun berhasil menang dengan skor 1-3 di laga pramusim terakhir mereka. Namun, Tuchel masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk diselesaikan. Apalagi, strategi 3-4-2 yang ia mainkan semalam masih sama dengan musim lalu dan dengan persoalan yang juga tidak berubah banyak. (fat)