Jakarta (pilar.id) – Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai, saat ini pemilihan presiden (pilpres) 2024 masih sulit diprediksi pemenangnya. Pasalnya, tiga nama terasa masing-masing sangat kompetitif.
“Calon-calon yang muncul itu sangat kompetitif, terutama di tiga nama,” kata Burhanuddin, di Jakarta, Minggu (26/3/2023).
Dalam survei terbaru Indikator Politik Indonesia, tiga nama teratas yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Elektabilitas Ganjar paling tinggi dengan perolehan 36,8 persen, diikuti Prabowo 27 persen, dan Anies 26,8 persen.
Meski dalam survei Ganjar terlihat unggul, tetapi ia tak dominan. Elektabilitas Ganjar, menurut Burhanuddin, tidak begitu besar, bahkan dalam beberapa bulan terakhir mengalami stagnasi.
“Tidak ada satu pun yang dominan,” kata Burhanuddin.
Sementara Prabowo, lanjut Burhanuddin, sempat diprediksi bakal terlempar jauh ternyata masih kompetitif. Sedangkan Anies yang sempat mendapatkan momentum pasca deklarasi pencalonan presidennya oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem) justru turun.
“Bahkan mendapatkan dukungan Demokrat dan PKS, ternyata (Anies) malah melemah,” kata dia.
Burhanuddin menilai, suasana penuh ketidakpastian ini masih akan terus berlanjut hingga menjelang pendaftaran calon presiden Oktober 2023 mendatang. Di sisi lain, ketidakpastian juga masih menyelimuti elit partai. Sebut saja Megawati Soekarnoputri sebagai pemilik partai politik pemenang pemilu 2019 belum menentukan capres yang akan diusungnya. Begitu pula dengan koalisi parpol yang sudah terbentuk belum juga memutuskan bakal capresnya.
“Jadi ketidakpastian bukan hanya di tingkat elit, tapi juga ketidakpastian di tingkat massa. Karena tidak ada yang dominan,” kata Burhanuddin. (ach/hdl)