Jakarta (pilar.id) – Kepercayaan publik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin kembali turun. Hal ini diketahui dari survei terbaru yang dirilis pada Senin (24/10/2022).
Hasil survei terbaru Litbang Kompas tersebut menunjukkan kepuasan pada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin turun sebanyak lima persen dari Juni 2022 lalu. Pada Oktober ini, tingkat kepuasan masyarakat hanya sebesar 62,1 persen.
Jika dibandingkan dengan survei sepanjang tahun ini, pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin mencapai tingkat kepuasan tertinggi pada awal tahun dengan angka 73,9 persen. Sejak itu, kepuasan masyarakat terus merosot tajam.
Persentase ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf ini juga lebih tinggi ketimbang Agustus 2020. Saat awal penanganan pandemi covid-19 berlangsung, tingkat ketidakpuasan masyarakat sebesar 34,1 persen.
Penurunan tingkat kepuasan ini juga dibarengi dengan penurunan tingkat keyakinan publik pada kinerja pemerintah. Pada periode survei Juni 2022, tingkat keyakinan menyentuh angka 63,5 dan Januari mencapai 70,5 persen. Sementara, pada Oktober ini tingkat keyakinan hanya berada di 52 persen.
Litbang Kompas menyoroti empat aspek yang disurvei yakni penegakan hukum, politik dan keamanan, ekonomi, serta kesejahteraan sosial. Dari empat aspek itu, penegakan hukum menjadi satu-satunya indikator yang mengalami penurunan terbesar, yakni dari 57,5 persen menjadi 51,5 persen. Sementara tiga faktor lainnya mengalami peningkatan meskipun tidak signifikan.
Penegakan hukum juga menjadi salah satu tren kepuasan kinerja pemerintah yang terus merosot sejak awal Januari 2022 yang mencapai puncaknya dengan 65,9 persen.
Penurunan ini paralel dengan tergerusnya kepercayaan publik terhadap instansi-instansi terkait penegakan hukum. Polri, misalnya, mengelamai penurunan paling signifikan sebesar 17,2 persen. Sementara Mahkamah Agung (MA) turun 10,2 persen menjadi 52 persen.
Survei Kompas ini dilakukan dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Survei dilakukan dengan wawancara secara langsung 1.200 responden pada 24 September-7 Oktober 2022. Lewat metode ini, tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,8 persen. (her/din)