Bojonegoro (pilar.id) – Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) digadang-gadang dapat memperkuat ketahanan energi dan memenuhi distribusi ke Jawa Tengah maupun Jawa Timur.
Berada di lokasi strategis dan lapangan JTB yang memiliki cadangan besar menjadi salah satu faktor pendukung produksi full capacity dari produksi yang telah dimulai sejak September 2022 ini.
“Kunjungan ini untuk memastikan pelaksanaan lifting minyak dan gas bumi secara optimal dan pengawasan kegiatan produksi,” ungkap Kepala Divisi Monetisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas, Rayendra Sidik di sela kunjungan kerja ke JTB, Jumat (30/12/2022).
Menurutnya, gas JTB juga dapat memasok kebutuhan energi di Jawa Barat apabila pipa gas Semarang-Cirebon telah rampung.
“Tahun ini produksi pengaliran gas JTB baru dimulai September. Mudah-mudahan tahun depan JTB sudah full production di semester satu,” terangnya.
Adapun produksi dari lapangan JTB berkisar 70 MMSCFD yang ditargetkan mampu memproduksi sales gas hingga full capacity 192 MMSCFD.
Sementara, Pjs. General Manager Gas Project JTB, Eki Primudi mengungkapkan pihaknya akan terus mengoptimalkan capaian produksi untuk pemenuhan energi nasional.
“Kami juga berupaya untuk terus memberikan multiplier effect untuk peningkatan ekonomi baik lokal ataupun nasional,” tutupnya. (riz/din)