Jakarta (pilar.id) – Tahun 2023 akan jadi fase penting dalam proses persiapan Pemilihan Umum 2024 mendatang. Pasalnya, pendaftaran calon anggota DPR, DPRD, DPD, dan Calon Presiden dan Wakil Presiden akan berlangsung di tahun 2023 ini.
Khusus untuk pendaftaran Capres dan Cawapres, akan dilangsungkan pada 7 hingga 13 September 2023 sedangkan penetapannya akan diumumkan pada 11 Oktober 2023.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga saat ini, jadi salah satu partai yang belum juga mengumumkan bakal calon presiden mereka. Namun, PDIP telah memberikan pernyataan bahwa mereka masih menunggu momentum yang tepat untuk mengumumkan calon presiden usungannya.
Hal tersebut ditegaskan oleh Sekertaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto pada Minggu (1/1/2023). Menurutnya, calon presiden yang akan diusung oleh PDIP merupakan tokoh yang mampu melanjutkan nafas kepeimpinan Bung Karno, Megawati Soekarno Putri, serta Joko Widodo.
“Bu Mega telah memutuskan untuk rencana pengumuman calon presiden pada tahun 2023,” terang Hasto.
Sedangkan menurut politisi PDIP, Andreas Hugo Pereira, pengumuman calon presiden dari PDIP masih akan menunggu momentum yang tepat. Ia menyebutkan bahwa PDIP tidak mau terburu-buru.
“Momentum itu penting, tidak selalu yang cepat lebih baik, atau yang lebih lambat itu buruk. Kita lihat dari pengalaman sebelumnya dari Pilpres ini,” terang Andreas.
Andreas pun meyakini bahwa pengumuman capres dari PDIP akan memberikan dampak besar bagi peta politik di Indonesia nantinya. Terutama terkait dengan pasangan capres dan cawapres dari lawan politik mereka.
Terkait dengan hal tersebut, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda juga tidak akan kaget jika PDIP akan melakukan pengumuman capres dilakukan di akhir jelang pendaftaran capres ke KPU.
“Keputusan PDIP tentu akan berpengaruh pada peta koalisi. Sebab, secara kursi posisinya strategis. Tanpa koalisi pun bisa maju,” terangnya. (fat)