Bantul (pilar.id) – Rendahnya tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Bantul membuat Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) DIY dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menggelar Gebyar Produk Olahan Kelautan dan Perikanan, Jumat (9/12/2022) di Halaman Pendopo Parasamya II, Kompleks Pemda Bantul.
Beragam jenis ikan segar dan produk olahan hasil perikanan seperti cumi-cumi, ikan layur, udang, ikan cakalang, ikan tongkol dan berbagai jenis ikan segar lainnya turut tersaji.
Selain itu, terdapat juga UMKM dengan olahan perikanan dan kelautan diantaranya olahan keripik ikan, kerupuk kulit ikan, ikan bakar, ikan asap, dan olahan ikan lainnya.
Ketua Forikan Bantul, Emi Masruroh Halim mengungkapkan terselenggaranya kegiatan ini sebagai salah satu kampanye untuk meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Bantul. Terlebih, adanya berbagai inovasi olahan ikan yang ditampilkan dapat memberi kesan apabila ikan dapat dikembangkan dan dikreasikan.
“Ikan-ikan ini bisa menjadi berbagai macam produk pangan yang sehat dan bergizi, selain itu juga meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” katanya.
Budaya gemar makan ikan, lanjut Emi juga menjadi salah satu upaya untuk menanggulangi stunting di Kabupaten Bantul. Pasalnya, protein hewani yang dihasilkan ikan lebih dibandingkan protein hewani lain, sehingga ikan dapat menjadi alternatif dalam mencegah stunting sejak dini.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan, Istriyanti menyebut pada tahun 2021, Kabupaten Bantul tingkat konsumsi ikan masih rendah yakni sebesar 31,05 kilogram per orang. Sehingga, terselenggaranya kegiatan ini dapat membangun kembali semangat masyarakat untuk mengonsumsi ikan.
“Kami bersama Tim Penggerak PKK Kapanewon hingga Kalurahan, para kader kesehatan dan kader PKK kami dorong kembali masyarakat untuk makan ikan dengan harapan di tahun 2022 ini ada
peningkatan yang signifikan,” terangnya. (riz/din)