Jakarta (pilar.id) – Program mudik gratis berpeluang besar bisa menekan tingkat kecelakaan sepeda motor yang sering terjadi selama mudik lebaran.
Seperti diketahui, mudik lebaran adalah tradisi tahunan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia untuk kembali ke kampung halaman dan merayakan hari raya Idul Fitri bersama keluarga.
Namun, mudik lebaran juga sering menimbulkan masalah lalu lintas, terutama kecelakaan yang melibatkan sepeda motor sebagai kendaraan paling banyak digunakan oleh pemudik.
Data Kementerian Perhubungan, angka kecelakaan lalu lintas dan meninggal dunia pada mudik lebaran 2022 turun signifikan dibandingkan 2019.
Analisa saat itu, ini disebabkan karena berkurangnya pemudik yang menggunakan kendaraan sepeda motor. Selain itu juga karena penerapan rekayasa lalu lintas seperti one way dan contraflow juga berperan dalam mengurangi kemacetan dan risiko kecelakaan.
“Kami berkoordinasi dengan polisi, Korlantas, bahwa tingkat kecelakaan paling tinggi adalah pengguna kendaraan sepeda motor, apalagi yang ditempuh kira-kira 3 sampai 10 jam. Ini melelahkan sekali,” kata Budi usai rapat terbatas persiapan arus mudik di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (24/3/2023) lalu.
Untuk mengantisipasi hal ini, ia pun menganjurkan program mudik gratis diperkuat agar bisa menekan angka kecelakaan sepeda motor selama arus mudik Lebaran 2023.
Kemenhub, kata Budi, menyediakan 500 unit bus sebagai angkutan mudik gratis Idul Fitri 1444 Hijriah. Selain bus, pihaknya juga menyediakan kereta api dan kapal laut.
Mudik gratis dengan kapal laut ini diterapkan untuk perjalanan Tanjung Priok Jakarta ke Tanjung Mas Semarang. “Saya berharap agar kementerian lain dan pihak swasta mau mengadakan mudik gratis,” harapnya. (hdl)