Surabaya (pilar.id) – Ditetapkannya Gamelan sebagai warisan dunia non benda oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), Komunitas Seni Pertunjukan Jawa Timur bersama Sanggar Baladewa Surabaya menyelenggarakan pertunjukan Gamelan berjudul The Laras of Gamelan Merah Putih, yang pada Sabtu (05/02/2022) bertempat di Gedung Cak Durasim.
Seperti yang disampaikan oleh Heri Lentho, selaku sutradara dan penulis naskah dalam drama The Laras of Gamelan.
Jika dalam pertunjukan Gamelan, tak hanya menyuguhkan musik tradisional gamelan. Namun juga drama yang menggambarkan sejarah dan filosofi dari Gamelan.
“Drama The Laras of Gamelan merangkum sebuah cerita tentang sejarahnya gamelan. Gamel itu menyambut atau bekerja sesuatu yang baik,” ujarnya.
Pertunjukan yang persiapannya memakan waktu 2 bulan, serta adaptasi panggung selama 3 Minggu ini, mampu membawakan pesan filosofi serta sejarah Gamelan di Indonesia secara apik.
“Suara Gong itu permulaan penciptaan, seperti Bigbang. Sedangkan Gamel itu artinya bekerja. Bunyi yang sangat memiliki mantra, dari musik saledro,” jelasnya.
Pertunjukan dengan durasi sekitar satu jam ini, diikuti sekitar 125 pemain, baik pemain musik tradisional gamelan, penari serta penyanyi ini. Memiliki tujuan mengenalkan ke masyarakat mengenai nilai Gamelan di Indonesia.
“Menurut saya gamelan ini kurang disosialisasikan dan diformulakan. Makanya saya buat live seperti ini agar masyarakat bisa masyarakat getaran pertunjukan Gamelan secara langsung. Beda getarannya kalau lewat live streaming,” jabarnya.
Tak hanya mengenalkan filosofi dan sejarah Gamelan. Namun Heri menyampaikan, jika pargelaran kali ini, juga sebagai pengetahuan kepada masyarakat. Jika Gamelan merupakan musiknya Indonesia,
“Diaktonisnya ji, ro, lu, pat, mo, nem, tu seperti do, re, mi. Musiknya orang Indonesia itu gamelan nadanya pentatonis yang berasal dari seledro,” terangnya.
Heri berharap dari adanya pementasan gamelan The Laras of Gamelan ini, dapat menjadi pengetahuan bagi masyarakat mengenai sejarah dan filosofi bunyi dari Gamelan
“Gamelan itu alam musiknya beragam tetapi dapat bersatu dalam keharmonisan. Seperti Indonesia yang beragam. Maka peralatan musiknya ditempatkan di depan, sebagai objek utama,,” tutup Heri. (jel/din)