Jakarta (pilar.id) – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya pada Selasa (7/2/2023) kemarin telah mengaku membakar pesawat Susi Air nomor PK-BVY yang mendarat di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
Setelah membakar pesawat Susi Air tersebut, KKB meyandera Pilot Susi Air beserta dengan seluruh penumpangnya.
Lima penumpang Susi Air yang jadi tawanan KKB, akhirnya berhasil dievakuasi oleh tim gabungan TNI-Polri.
Dalam proses evakuasi tersebut, tim gabungan turut menemukan 15 pekerja bangunan Puskesmas Nduga yang juga ditawan oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Namun, tim gabungan hingga saat ini masih belum bisa menemukan lokasi dari pilot Susi Air, Philips Max Marthin yang masih ditawan oleh KKB.
Sedangkan lima penumpang Susi Air dan 15 pekerja bangunan Puskesmas Nduga yang berhasil dievakuasi, semuanya dalam kondisi selamat.
“Lima orang penumpang pesawat Susi Air dan 15 pekerja bangunan puskesmas di Nduga saat ini dalam kondisi sehat usai dievakuasi,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo melalui keterangan tertulis, Rabu (8/2/2023).
Pilot Susi Air dan lima penumpang Susi Air tersebut, diculik oleh KKB sesaat setelah mendarat di Bandara paro, Nduga, Papua Pegunungan.
Sedangkan pesawat Susi Air bernomor PK-BVY yang dipiloto oleh Philips Max Marthin dibakar oleh KKB.
Lebih lanjut, Benny memaparkan, jika proses evakuasi para pekerja bangunan puskesmas, dilakukan aparat gabungan TNI-Polri, dengan menggunakan helikopter.
Sementara untuk pilot pesawat Susi Air yaitu Kapten Philips Max Merthins, yang merupakan warga negara Selandia Baru, sampai saat ini masih dalam pencarian.
“Petugas masih menelusuri hutan di wilayah Nduga, Papua Pegunungan. Jika ada perkembangan lebih lanjut akan disampaikan,” katanya.
Sebelumnya, diketahui bila pesawat milik Susi Air dengan nomor penerbangan SI 9368 dengan rute Timika-Paro, dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dibawah pimpinan Egianus Kogoya di Landasan Terbang Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Sementara untuk 15 pekerja bangunan Puskesmas di Distrik Paro, Nduga, Papua dikabarkan sempat disandera dan diancam, sebelum akhirnya melarikan diri dan diselamatkan warga setempat. (jel/fat)