Padang (pilar.id) – Tokocrypto, platform perdagangan aset kripto di Indonesia, giat dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai investasi kripto dan teknologi blockchain di provinsi Sumatra Barat. Langkah ini diambil untuk mengatasi rendahnya indeks literasi keuangan di daerah tersebut, yang menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencapai 40,70 persen pada tahun 2022.
“Warga Sumatra Barat memiliki potensi besar dalam meraih manfaat dari investasi kripto dan teknologi blockchain. Sebagai exchange Indonesia, Tokocrypto berkomitmen memberikan edukasi yang dibutuhkan dan membantu memahami manfaat teknologi ini. Di era digital, pengetahuan ini menjadi kunci untuk beradaptasi dengan perkembangan terbaru,” jelas Wan Iqbal, Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis, Selasa (19/12/2023).
Dikatakan, Tokocrypto telah meluncurkan dua program inovatif di kota Padang, yaitu OBRAS (Obrolan Santai Komunitas) dan Web3 On Campus. Kedua acara ini telah mengunjungi 30 kota dan 10 perguruan tinggi dengan partisipasi lebih dari 27 ribu peserta sejak Januari 2023.
Sekitar 5 persen dari total 3,5 juta pengguna aktif Tokocrypto berasal dari Sumatra Barat, menunjukkan minat signifikan masyarakat setempat dalam aset kripto. Program literasi dan edukasi investasi kripto yang diadakan oleh Tokocrypto mencakup berbagai topik, seperti investasi kripto, teknologi blockchain, konsep Web3, dan Non-Fungible Tokens (NFT).
Pada 12 Desember 2023, Tokocrypto menggelar acara OBRAS di Tampian Cafe – Fahira Hotel Bukittinggi dan Web3 On Campus bersama IDNFT di Universitas Andalas. Acara ini dihadiri oleh sejumlah pembicara ahli di bidangnya, termasuk Wan Iqbal, CMO Tokocrypto; Yanuar, Lead Dev Factor DAO; Budi Santosa, Founder IDNFT.
Web3 On Campus, yang difokuskan pada mahasiswa dan kalangan akademis, bertujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang teknologi web3, NFT, dan peran kripto dalam mengubah lanskap digital di masa depan.
Iqbal menjelaskan keunggulan Bitcoin sebagai bentuk investasi masa depan, khususnya menjelang tahun 2024 yang akan bersamaan dengan momen halving. Meskipun nilai Bitcoin sering mengalami volatilitas, lonjakan harganya mencapai lebih dari 150 persen sejak awal tahun 2023, menunjukkan potensi sebagai aset menarik dan ‘safe-haven’ bagi investor.
Iqbal menekankan bahwa investasi di Bitcoin memiliki risiko tinggi, dan investor disarankan untuk melakukan riset mendalam sebelum berinvestasi. Namun, ia optimis bahwa #PilihBitcoin2024 memiliki potensi besar sebagai aset investasi yang menguntungkan di masa depan. (hdl)