Jakarta (pilar.id) – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi pada triwulan I-2023 mencapai Rp328,9 triliun. Capaian tersebut merupakan 23,5 persen dari target investasi tahun ini sebesar Rp1.400 triliun.
Bahlil menjelaskan dibandingkan dengan kuartal IV-2022 lalu, mengalami kenaikan sebesar 4,5 persen. “Saya ulangi, realisasi investasi di kuartal I-2023 itu sebesar Rp328,9 triliun,” kata Bahlil, di Jakarta, Jumat (28/4/2023).
Bahlil melanjutkan, realisasi investasi untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp151,9 triliun. Sedangkan untuk Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp177,0 triliun.
“Sekalipun PMA lebih banyak, tapi bukan berarti PMDN tidak tumbuh ya. PMDN tumbuh cuma tidak sebesar PMA,” kata Bahlil.
Sedangkan secara komposisi, invetasi di luar Pulau Jawa lebih besar, yakni mencapai Rp172,9 triliun. Sedangkan di Jawa sebesar Rp156,0 triliun. Bahlik melihat melihat, ke depan investor akan lebih banyak memilih di luar Jawa.
“Karena tenaga kerja jauh lebih murah, infrastruktur sudah semakin baik, arus logistik sudah semakin baik, dan bahan baku di luar Jawa memang lebih baik,” sambung dia.
Ironisnya, realisasi investasi senilai ratusan triliun itu hanya mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 384.492 orang. Meski demikian, pemerintah mengaku telah berupaya agar calon investor memprioritaskan tenaga kerja manusia dibanding mesin.
“Dengan pihak swasta kami selalu menyarankan, dan meminta agar sekalipun investasi itu high technology, tetapi bagian-bagian yang bisa dikerjakan manusia, ini tetap harus menjadi prioritas dalam rangka memberikan keseimbangan penciptaan lapangan pekerjaan,” papar Bahlil. (ach/hdl)