Semarang (pilar.id) – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, bersama Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), menyelenggarakan lomba memasak antar-hotel dengan tujuan penanggulangan masalah stunting. Acara ini digelar di halaman Balai Kota Semarang pada Sabtu (25/11/2023).
Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah kota dan PHRI dalam upaya menurunkan angka stunting di Kota Semarang. Wali Kota Semarang, akrab dipanggil Mbak Ita, menyampaikan bahwa angka stunting di kota tersebut telah turun lebih dari 50 persen.
“Pada akhir tahun 2022, angka stunting di Ibu Kota Jawa Tengah mencapai sekitar 3000 anak. Namun, pada akhir tahun 2023 ini, angkanya turun menjadi 932,” ungkapnya.
Mbak Ita menyoroti beberapa faktor penyebab stunting, termasuk masalah ekonomi, pola asuh, dan sanitasi dasar yang kurang baik. Ia menekankan perlunya kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk PHRI, untuk mengatasi masalah tersebut.
“Pemda diminta untuk berkolaborasi dengan stakeholder, dan ini salah satunya dengan PHRI. Kota Semarang berkomitmen mengurangi stunting mulai dari remaja putri, calon pengantin, hingga ibu hamil. Sampai saat ini, tercatat ada 932 kasus stunting,” tuturnya.
Mbak Ita berharap, melalui kerja sama dan kolaborasi yang terus dilakukan, permasalahan stunting di Kota Semarang dapat segera teratasi. Ia menargetkan nol stunting pada tahun 2024.
“Saya berharap dengan kerja sama yang terus dilakukan, masalah stunting di Kota Semarang bisa segera teratasi. Kami akan terus memberikan segala kebutuhan untuk anak-anak yang mengalami stunting,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mbak Ita juga memperkenalkan olahan makanan pendamping beras, dengan bahan baku yang mudah didapatkan. Selain memberikan gizi, langkah ini juga menjadi upaya Pemkot Semarang untuk menjaga kedaulatan pangan.
Sekjen BPD PHRI Jateng, Yantie Yulianti, menambahkan bahwa PHRI akan terus mendukung program prioritas Kota Semarang, termasuk dalam penanganan stunting. “Kita sudah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, dan Bu Wali Kota sudah membuat kesepakatan bahwa kita akan mensupport apapun kegiatan, termasuk penurunan stunting dan kampanye makan kenyang,” ujarnya.
PHRI juga turut memberikan makanan bergizi kepada anak-anak yang mengalami stunting. Yantie berharap bantuan ini dapat meningkatkan nutrisi anak-anak sehingga mereka dapat terbebas dari stunting. (mad/ted)