Pati (pilar.id) – Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) tahun 2022 di Jawa Tengah dilaksanakan dengan rangkaian Penyuluhan Antikorupsi sebagai Upaya Mencegah Korupsi dari Desa yang mengajak 400 Kepala Desa (Kades) untuk menandatangani Pakta Integritas.
“Di Jawa Tengah kades yang baik, berintegritas, berprestasi, dan inovatif itu lebih banyak. Tapi satu dua kades mbeling (nakal), semua kena,” ucap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam acara yang digelar di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (7/12/2022).
Ganjar mengaku senang setiap bertemu Kades, terlebih jika Kades tersebut paham dan benar-benar peduli dengan kondisi masyarakat dan desanya.
Tercatat saat ini terdapat 29 desa antikorupsi yang tersebar di 29 kabupaten di Jawa Tengah, dan satu Desa Banyubiru di Semarang sebagai percontohan nasional desa antikorupsi.
“Dengan begitu, masyarakat akan selalu memilih Kades tanpa politik uang. Nah, kalau politik uang itu terjadi, tidak menutup kemungkinan di kemudian hari saat menjabat akan melakukan korupsi maupun gratifikasi,” terangnya.
Gratifikasi, kata Ganjar ialah menerima hadiah. Pihaknya pun meminta penerima untuk mengelola dengan melaporkan ke unit pengelola gratifikasi di KPK.
“Untuk mewujudkan itu, Kades harus dibimbing dan didorong mulai dari Bupati dan Forkopimda,” katanya.
Selain itu, secara simbolis Ganjar juga menempelkan stiker ‘STOP GRATIFIKASI. Terimakasih Anda tidak memberikan suap atau gratifikasi kepada pegawai kami’ di kendaraan Bupati, Sekda dan Kades di Pati.
“Intinya apa? Agar pelayanan publiknya bagus, transparan dan akuntabel yang didorong Pak Bupati sampai ke desa,” tuturnya.
Menurutnya, untuk menciptakan budaya integritas peran masyarakat juga sangat penting dengan terus berpartisipasi untuk tidak memberi iming-iming pada pejabat desa.
“Tapi jangan sampai dengan tidak memberi, lalu dipersulit juga nggak boleh. Nah peran dari pimpinan yang ada di Pati untuk mengawasi. Mudah-mudahan kalau ini nanti sukses, kita terapkan ke seluruh Jawa Tengah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ganjar juga menantang para Kades di Kabupaten Pati untuk mewujudkan Desa Antikorupsi di desanya masing-masing dengan meniru dan menerapkan contoh desa yang sudah ada.
“Di Jawa Tengah, yang sudah dicoba satu kabupaten satu, sekarang mau saya coba seluruh Kabupaten Pati, para petinggi atau kadesnya, betul-betul menjadi Desa Antikorupsi,” tuturnya. (riz/hdl)